REPUBLIKA.CO.ID, JONGLEI -- Gubernur Negara Bagian Jonglei, Sudan Selatan Denay Jock Chagor mengatakan sepuluh orang tewas dalam kecelakaan pesawat Selasa (2/3) kemarin. Korban tewas termasuk dua orang pilot.
"Kami sangat terkejut dan negeri menerima kabar kecelakaan pesawat (HK-4274) Maskapai Supreme Sudan Selatan yang terjadi pada 2 Maret 2021 sekitar pukul 17.05 di Pieri Airstrip," kata Chagor dalam pernyataan yang dikutip Aljazirah, Rabu (3/3).
"Sepuluh orang termasuk dua orang pilot kehilangan nyawa mereka," tambah Chagor.
Pesawat itu dalam penerbangan menuju kota Juba. Dalam beberapa tahun terakhir Sudan Selatan mengalami sejumlah kecelakaan pesawat. Negara itu baru bangkit dari perang saudara yang pecah tahun 2013, dua tahun setelah merdeka dari Sudan.
Kecelakaan terbaru menjadi insiden kedua yang melibatkan pesawat yang dioperasi maskapai yang sama. Kecelakaan pertama terjadi pada tahun 2017 ketika sebuah pesawat Maskapai Supreme Sudan Selatan terbakar dan jatuh, tapi tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu.
Pada Agustus 2020, sebuah pesawat kargo milik operator lokal yakni South West Aviation jatuh dekat Juba. Insiden tersebut menewaskan empat orang penumpang dan tiga awak pesawat.
Pada tahun 2015 sebanyak 36 orang tewas setelah pesawat era Uni Soviet jatuh tidak lama usai lepas landas dari Juba. Di tahun 2018 setidaknya 19 orang tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang dari Juba menuju kota Yirol.