REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Edwin Tumiri, seorang penyintas musibah pesawat klub asal Brasil Chapecoense yang jatuh pada 2016 lalu, kembali lolos dari maut. Kini, mantan pegawai Chapecoense itu kembali lolos dari maut dalam sebuah kecelakaan bus.
Ingatan publik belum pupus ketika pesawat sewaan bernama La Mia 2933 yang membawa 77 penumpang termasuk pemain, pelatih, dan staf klub Chapecoense jatuh pada 28 November 2016. Insiden tersebut menewaskan 71 orang. Tumiri tak termasuk dalam daftar korban. Ia selamat.
Berselang hampir lima tahun, Tumiri berada di dalam sebuah bus di Bolivia. Namun dalam perjalanan, 2 Maret lalu, bus yang ditumpanginya jatuh ke jurang sedalam 150 meter.
"Saya keluar dari bus, kemudian duduk dan sadar lutut saya terluka. Saya sempat bilang 'Terjadi lagi, sulit dipercaya'," kata Tumiri kepada Los Tiempos, dikutip Marca, Kamis (4/3).
"Saya merasa bersyukur," ucap Tumiri, mengingat kejadian mengerikan yang pernah menimpanya bersama Chapecoense.
Kepolisian setempat sedang menginvestigasi kecelakaan bus yang menewaskan 21 jiwa dan melukai 13 orang. Saksi mata menyebut sopir bus kesulitan mengendalikan kemudi sehingga bus hilang arah.