REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy Tbk pada tahun lalu mampu membukukan pendapatan sebesar 2,53 miliar dolar AS atau sekitar Rp 35,4 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS). Sementara itu perolehan laba bersih pada tahun 2020 lalu sebesar 146,93 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,057 triliun.
Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir menjelaskan situasi pandemi covid membuat permintaan batu bara baik di pasar ekspor maupun domestik mengalami penurunan yang tajam. Meski begitu, kata Garibaldi perusahaan tetap berupaya untuk menjaga performa perusahaan.
"Walaupun harus menghadapi banyak tantangan dari pandemi global sampai cuaca yang tidak mendukung kami tetap mampu memenuhi panduan produksi batubara dan ebitda operasional," ujar Garibaldi, Jumat (5/3).
Garibaldi menjelaskan perusahaan mampu mencapai EBITDA operasional sebesar 883 juta dolar AS. Angka ini melebihi target yang dipasang oleh perusahaan pada tahun lalu sebesar 600-800 juta dolar AS.