REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pembukaan kembali sekolah-sekolah di Inggris untuk semua siswa pada Senin (8/3) akan menandai langkah pertama kembali ke arah normalitas. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, ini hanya mungkin dilakukan karena adanya upaya masyarakat menurunkan tingkat infeksi Covid-19.
Johnson telah mengumumkan peta jalan untuk mencabut langkah-langkah lockdown yang melihat sekolah-sekolah dibuka terlebih dahulu. Ini akan diikuti di tahap-tahap selanjutnya dengan pelonggaran bertahap pembatasan untuk berbaur dengan orang lain dan pembukaan kembali toko-toko yang tidak penting dan tempat-tempat lain.
Pada tahap akhir, yang akan berlangsung paling cepat 21 Juni, pemerintah berharap menghapus semua batasan hukum yang tersisa terkait kontak dengan pihak lain.
"Pembukaan kembali sekolah menandai upaya nasional yang sesungguhnya untuk memberantas virus ini," kata Johnson.
"Karena tekad setiap orang di negara ini, kami dapat mulai bergerak lebih dekat ke rasa normal dan adalah benar bahwa membawa anak-anak muda kami kembali ke kelas adalah langkah pertama.
Pemerintah mengatakan, setiap langkah pada peta jalan akan tergantung pada tingkat kasus Covid-19. Ia berharap, pandemi dapat diatasi dengan program vaksin yang telah memberikan dosis kepada hampir 22 juta orang, serta pengujian rutin.
Banyak sekolah menengah dan perguruan tinggi telah mulai mengundang siswa untuk tes Covid-19 pertama mereka, yang memberikan hasil cepat, dengan hampir 1 juta dilakukan pekan lalu, kata pemerintah.
Setelah tiga tes awal di lokasi, siswa akan diberikan dua tes untuk digunakan setiap minggu di rumah, katanya, seraya menambahkan bahwa hampir 57 juta tes telah dikirim ke sekolah dan perguruan tinggi di seluruh negeri.