Senin 08 Mar 2021 19:00 WIB

Mantan Pecandu Narkoba Dirikan ‘Laman Ngaji’ Bagi Tunawisma

Laman ngaji bagi tunawisma didirikan mantan pecandu narkoba.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Mantan Pecandu Narkoba Dirikan ‘Laman Ngaji’ Bagi Tunawisma. Foto: Pengajian Majelis Taklim (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Mantan Pecandu Narkoba Dirikan ‘Laman Ngaji’ Bagi Tunawisma. Foto: Pengajian Majelis Taklim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR—Jika berjalan di sudut-sudut Kuala Lumpur, pemandangan para tunawisma yang tidur atau sekedar beristirahat di taman atau pinggir-pinggir jalan bukan sebuah hal yang aneh. Banyak dari mereka yang tidak pernah mengecap pendidikan, termasuk pendidikan agama.

Keprihatinan ini membuat Wan Kamariah Daud (69 tahun) untuk mendirikan Laman Ngaji, sebuah warung makan bagi tunawisma di Chow Kit. Di warung makan ini, para tunawisma ini tidak hanya mendapatkan makanan gratis, tetapi juga tempat di mana mereka bisa belajar lebih banyak tentang Islam, ibadah wajib dan membaca Alquran, melalui kelas-kelas agama yang diadakan dua kali seminggu, setiap Rabu dan Kamis.

Baca Juga

Menurut pria yang lebih akrab disapa Mak Wan itu, ide mendirikan kelas agama Islam dimulai pada 2017 ketika ia dan seorang ustadz yang dikenal sebagai Ustaz Muhamad Syafiq Husni Zain, 36, menggelar sholat berjamaah dengan para tunawisma di area parkir mobil setelah membagikan makanan gratis kepada mereka.

“Ketika kami bertanya kepada mereka apa lagi yang mereka butuhkan atau inginkan, mereka mengatakan kepada kami bahwa mereka ingin belajar membaca Alquran, belajar lebih banyak tentang ibadah fardu ain,” kata dia yang dikutip di Bernama, Senin (8/3).

“Mereka ingin belajar lebih banyak tentang Islam dan lebih dekat dengan Allah, tapi malu ke masjid karena sudah tua dan pakaiannya kotor,” ujarnya.

Mak Wan berkata bahwa percakapan dengan para tunawisma itulah yang mendorongnya untuk memulai kelas agama. Awalnya ia mengadakan kelas di rumahnya, namun seiring dengan bertambahnya jumlah peserta, ia dan Ustaz memutuskan untuk memiliki ruang yang lebih besar untuk keperluan tersebut dan membuka Warung Makan Sahabat, di Chow Kit, pada November tahun lalu.

Sebelumnya, Mak Wan merupakan seorang pecandu narkoba dan pernah mengunjungi pusat rehabilitasi narkoba beberapa kali. Dia bersyukur dapat terlepas dari jeratan ‘dunia gelap’ dan mencoba untuk ‘menarik’ lebih banyak orang dari ‘jurang kegelapan’ itu.

“Awalnya untuk para tuna wisma, kini warga di daerah itu, termasuk fakir miskin, anak-anak mereka, dan para mualaf (mualaf) juga ikut kelas,” tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement