Senin 08 Mar 2021 19:59 WIB

Satgas: Larangan Bepergian ASN Berdampak Penurunan Kasus

Doni Monardo menyebut kasus selalu naik saat belum ada larangan bepergian ASN

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala BNPB/Ketua Satgas Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo  mendukung Pemerintah memberlakukan larangan berpergian bagi pegawai aparatur sipil negara (ASN), BUMN maupun TNI/Polri selama libur Isra’ Mi'raj dan Hari Raya Nyepi. Pelarangan ini sebagai bagian dari kegiatan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro hingga 21 Maret 2021.
Foto: BNPB
Kepala BNPB/Ketua Satgas Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo mendukung Pemerintah memberlakukan larangan berpergian bagi pegawai aparatur sipil negara (ASN), BUMN maupun TNI/Polri selama libur Isra’ Mi'raj dan Hari Raya Nyepi. Pelarangan ini sebagai bagian dari kegiatan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro hingga 21 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mendukung Pemerintah memberlakukan larangan berpergian bagi pegawai aparatur sipil negara (ASN), BUMN maupun TNI/Polri selama libur Isra’ Mi'raj dan Hari Raya Nyepi. Pelarangan ini sebagai bagian dari kegiatan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro hingga 21 Maret 2021.

Doni mengakui, terjadi penurunan kasus aktif harian sejak diberlakukan pelarangan berpergian ASN, BUMN dan TNI Polri disertai imbauan kepada pegawai swasta pada Hari Libur Imlek Februari lalu.

"Dampaknya kita rasakan terjadi penurunan, karenanya pada saat kegiatan libur yang akan datang Isra Miraj dan libur Nyepi akan ada pemberlakuan pada aturan yang sebelumnya," ujar Doni dalam keterangan pers secara daring terkait perpanjangan PPKM Mikro, Senin (8/3).

Doni menjelaskan, kondisi berbeda terjadi sebelum ada pemberlakuan larangan ASN, BUMN, dan TNI dan Polri pada saat hari libur. Ia mengakui, setiap ada libur panjang baik Hari Raya Idul Fitri, maupun libur Natal dan tahun baru 2020 lalu, kasus aktif harian selalu meningkat.

Puncaknya, Doni mengungkap, data kasus aktif pada akhir Januari 2021 hingga awal Februari menduduki peringkat sangat tinggi dengan rata-rata 170 ribu kasus aktif per hari.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement