REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran perempuan di industri teknologi sering mendapat perhatian masyarakat. Pasalnya jika merujuk pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS), partisipasi perempuan di industri teknologi hanya mencapai 30 persen, tak terkecuali di industri fintech.
Walaupun secara umum industri keuangan bukan industri yang asing bagi perempuan. Namun secara khusus, sebanyak 77 persen perusahaan di industri fintech mengungkapkan lebih mudah mencari talenta laki-laki dibandingkan perempuan, terutama di bidang teknologi informasi.
CEO dan Co-founders KoinWorks, Benedicto Haryono mengatakan perempuan juga diperlukan di industri untuk mendorong inovasi di sektor finansial demi peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. KoinWorks sendiri memiliki misi untuk mendorong hadirnya lebih banyak talenta perempuan untuk berkarir di industri fintech.
Baik lewat kolaborasi pelaku industri juga mendukung lebih banyak perempuan untuk mencapai potensi tertingginya termasuk dalam hal berbisnis lewat dukungan pendana di produk female led. Benedicto mengatakan kebutuhan talenta di industri ini pada dasarnya masih menjadi salah satu tantangan yang besar, tak terkecuali untuk talenta perempuan sendiri.
"Di KoinWorks, kami membuka kesempatan bagi talenta-talenta terbaik Indonesia untuk berkontribusi pada inklusi finansial Indonesia melalui inovasi teknologi yang KoinWorks hadirkan tanpa melihat faktor gender," katanya dalam keterangan memperingati Hari Perempuan Internasional 2021, Senin (8/3).
Ia percaya, diversifikasi gender sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan, karena dapat meningkatkan inovasi juga kinerja bisnis. Maka kedepannya, KoinWorks terus berupaya menggaungkan semangat untuk meningkatkan partisipasi perempuan di industri, melalui kolaborasi dengan berbagai asosiasi dan komunitas di industri fintech.