REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pemain Juventus Matthijs de Ligt mengakui kegagalan timnya melaju ke babak delapan besar Liga Champions musim ini sangat menyakitkan. Juventus sebenarnya menang 3-2 atas Porto pada leg kedua babak 16 besar di Stadion Allianz, Turin, Rabu (10/3) dini hari WIB. Namun meski agregat pertemuan dua leg 4-4, Porto berhak lolos karena keuunggulan gol tandang. Sebab wakil Portugal itu mencetak dua gol di Stadion Allianz, sementara Juventus hanya sekali membobol gawang Porto di Portugal.
Juventus beberapa kali memiliki peluang, di antaranya lewat sontekan Federico Chiesa dan Juan Cuadrado. Namun, peluang tersebut mengenai tiang gawang. Si Nyonya Tua juga gagal memanfaatkan situasi ketika Porto terpaksa bermain dengan 10 orang karena Mehdi Taremi diberi kartu merah oleh wasit pada menit ke-54.
"Ini benar-benar sulit. Ketika anda melawan 10 orang di hampir sepanjang laga, akan selalu berat jika hasil pertandingannya seperti ini," kata De Ligt kepada Sky Sport Italia, dikutip Football Italia.
Mantan pemain Ajax Amsterdam itu berpendapat, timnya tidak tampil buruk meski Porto mencetak gol terlebih dahulu. Ia hanya merasa Juventus terlambat untuk bereaksi ketika lawan memberi tekanan.
"Kami tampil baik di babak kedua dengan kecepatan, kesempatan, dan dua gol. Namun pada akhirnya, bola tidak masuk ke gawang," ujarnya.
Ia mengakui, hasil pertandingan ini akan mengubah musim Juventus. Sebab, Nyonya Tua ingin terus berada di Liga Champions tapi harus gugur pada Maret.