Rabu 10 Mar 2021 12:39 WIB

Sekda Divaksin Tapi Positif Covid-19, Ini Penjelasan Dinkes

Mereka yang divaksin, tapi masih terpapar Covid kemungkinan lebih cepat pemulihannya.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac ke Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Jalan Raya Kopo, Kota Bandung.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac ke Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Jalan Raya Kopo, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, terkonfirmasi positif Covid-19 pascadisuntik vaksin pada Januari silam. Dia menjalani perawatan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) sejak Selasa (9/3) kemarin malam dengan kondisi yang relatif baik.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan, fungsi vaksinasi untuk individu yaitu meningkatkan daya tahan tubuh dan memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19. Namun, vaksin yang ada tidak dapat menjamin 100 persen akan kebal terhadap virus.

"Tidak ada satu vaksin yang menjamin 100 persen. Ada faktor lain yang memengaruhi, kondisi daya tahan tubuh seseorang mengapa seseorang bisa jadi terkena virus. Misalnya, virulensi kuman maksudnya jumlah kuman yang masuk kita tidak tahu," ujarnya, Rabu (10/3).

Selain itu, dia menuturkan, faktor lainnya yang membuat dapat terpapar virus meski sudah divaksin, yaitu kegiatan fisik yang banyak, faktor lingkungan, udara, dan cuaca. Serta kemungkinan banyak orang di sekeliling orang tersebut dan banyak faktor yang membuat seseorang terserang virus.

"Tujuan vaksinasi mengurangi kesakitan dan kematian. Yang divaksin akan memiliki daya tahan menangkal vaksin lebih besar daripada yang tidak divaksin. Kalau kena, gejala ringan tidak jatuh ke yang berat," katanya.

Baca juga : Sentra Vaksinasi di GBK Ditegaskan Hanya Bagi Warga DKI

Ahyani mengatakan, penelitian tentang vaksin Covid-19 menunjukkan efikasi tiap vaksin berbeda-beda. Oleh karena itu, vaksin tidak menjamin orang kebal terhadap virus.

"Pesannya sejak awal vaksinasi melengkapi upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 di masyarakat, melengkapi 5 M dan 3 T. 5 M harus lebih disiplin meski sudah divaksinasi," katanya.

Dia menambahkan, mereka yang divaksin, tapi masih terpapar Covid-19 kemungkinan dapat lebih cepat pemulihannya. Sebab, tubuh sudah mengenal vaksin tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement