REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menemukan, memakai masker wajah selama olahraga berat tampaknya aman bagi orang sehat. Hal ini menunjukkan, masker dapat dipakai dengan aman untuk mengurangi penularan Covid-19, terutama saat orang mengunjungi gym dalam ruangan.
Menurut laman Fit yang dilansir Rabu (1p/3), para peneliti melakukan pengujian rinci pada pernapasan, aktivitas jantung, dan kinerja olahraga. Pengujian beberapa hal itu dilakukan pada sekelompok kecil orang saat mereka menggunakan sepeda olahraga dengan dan tanpa masker.
Meskipun mereka menemukan perbedaan dalam beberapa pengukuran antara memakai masker dan tidak memakai masker, mereka mengatakan bahwa tidak ada hasil yang menunjukkan adanya risiko terhadap kesehatan.
Studi yang dipublikasi dalam European Respiratory Journal ini dilakukan oleh tim peneliti termasuk Dr Elisabetta Salvioni dari Centro Cardiologico Monzino, IRCCS, Milan, Italia. Dr Massimo Mapelli serta Profesor Piergiuseppe Agostoni dari Centro Cardiologico Monzino dan Universitas Milan pun terlibat dalam studi ini.
"Penelitian menunjukkan bahwa memakai masker dapat membantu mencegah penyebaran penyakit, tetapi tidak ada bukti jelas apakah masker aman dipakai selama olahraga berat,” tulis para peneliti.
Untuk menjawab pertanyaan ini, para peneliti bekerja dengan sekelompok relawan sehat dengan usia rata-rata 40 tahun. Setiap orang mengikuti tiga putaran tes latihan.
Sekali saat tidak memakai masker, sekali memakai masker bedah atau masker sekali pakai yang berwarna biru, dan sekali memakai masker 'filtering face piece 2' atau FFP2 yang merupakan masker sekali pakai berwarna putih, yang dipercaya menawarkan perlindungan yang sedikit lebih baik daripada masker bedah.
Sementara relawan yang menjadi peserta menggunakan sepeda latihan. Para peneliti mengukur pernapasan, detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigen dalam darah mereka.
Hasil tes menunjukkan, pemakaian masker memiliki efek yang kecil pada para relawan. Misalnya, ada penurunan rata-rata sekitar sepuluh persen dalam kemampuan mereka untuk melakukan latihan aerobik. Hasil penelitian juga menunjukkan, penurunan ini mungkin disebabkan oleh sedikit kesulitan bagi relawan untuk bernapas masuk dan keluar melalui masker.
Tim tersebut sekarang mempelajari dampak pemakaian masker saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menaiki tangga atau melakukan pekerjaan rumah. Penelitian itu ditujukan pada orang sehat dan mereka yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru.