REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan pengiriman 11,7 juta vaksin AstraZeneca ke Indonesia selesai pada Mei 2021. AstraZeneca merupakan vaksin yang didapatkan Indonesia melalui skema Covax WHO.
"(Indonesia) kedatangan AstraZeneca vaksinnya free yang gratis kemarin tanggal 8 (Maret) sudah datang 1,1 (juta vaksin)," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (15/3).
Menkes juga mengatakan pada 22 Maret akan datang lagi sekitar 2.536.800 dosis vaksin. Sedangkan di bulan April akan datang lagi sekitar 7.855.200 dosis vaksin AstraZeneca.
"Sehingga 11,7 juta ini kita harapkan tambahan dari vaksin gratis multilateral yang bisa datang dan kita harapkan sampai akhir tahun bisa menjadi 54 juta vaksin," ungkapnya.
AstraZeneca merupakan mitra Covax dalam memastikan masyarakat di seluruh dunia dapat mengakses vaksin secepat mungkin. Distribusi vaksin dilakukan dengan mengikuti Daftar Penggunaan Darurat terbaru dari WHO untuk imunisasi aktif pada individu berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang sebelumnya dikenal sebagai AZD1222 merupakan vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford dan Vaccitech.
Vaksin ini mengunakan vektur virus simpanse yang tidak bereplikasi berdasarkan versi yang dilemahkan dari virus flu biasa (adenovirus), yang menyebabkan infeksi pada simpanse dan juga mengandung materi genetik dari protein spike virus SARS-CoV-2. Pemberian vaksin ini akan membuat sistem kekebalan tubuh lebih siap untuk melakukan perlawanan bila SARS-CoV-2 menginfeksi tubuh di kemudian hari.