Senin 15 Mar 2021 17:14 WIB

Lagi, Klaster Pesantren Muncul di Tasikmalaya

Lokasi pesantren yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 berada di Kecamatan Salopa

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Iring-iringan ambulan membawa para santri dari salah satu pesantren untuk diisolasi di Hotel Crown Kota Tasikmalaya, Senin (15/2).
Foto: istimewa
Iring-iringan ambulan membawa para santri dari salah satu pesantren untuk diisolasi di Hotel Crown Kota Tasikmalaya, Senin (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Penularan Covid-19 di lingkungan pesantren di Tasikmalaya masih terus terjadi. Kali ini lokasi pesantren yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 berada di Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya.

Salah seorang pengasuh santri di pesantren itu, ustaz Uce mengatakan, kemunculan kasus Covid-19 di lingkungan pesantrennya bermula ketika para santri putri mengalami demam pada akhir Desember tahun lalu. Demam para putri itu tak semakin membaik. Justru, sebagian mengalami gejala tambahan, yaitu kehilangan indra penciuman (anosmia).

"Setelah itu, kita cek secara manual, banyak yang anosmia. Total ada tiga santri," kata dia, Senin (15/3).

Dengan adanya santri yang mengalami anosmia, pihak pesantren melapor ke perangkat desa setempat. Sementara santri yang mengalami anosmia semakin banyak.

Uce menambahkan, pihak pesantren kemudian mempersilakan petugas kesehatan melakukan pengetesan kepada santri. Sebab, pihak pesantren ingin penanganan maksimal terkait kejadian itu.

"Hasilnya, dari 17 orang yang diswab, 16 orang positif," kata dia.

Para santri yang terkonfirmasi positif itu kemudian diisolasi di pesantren. Mereka dipisahkan dengan para santri lainnya. Menurut dia, masih ada sebagian santri yang mengalani gejala sesak, anosmia, dan demam.

Uce menambahkan, beberapa hari lalu petugas kesehatan juga telah melakukan tes swab lanjutan kepada 11 orang santri. Namun, hasilnya masih belum diketahui

"Secara total, ada sebagian yang sudah selesai menjalani isolasi. Namun masih ada 19 orang masih isolasi, delapan orang positif dan 11 orang menunggu hasil swab," kata dia.

Uce mengaku tak mengetahui secara pasti penyebab adanya santri yang terkonfirmasi posotif Covid-19. Namun, diduga virus itu dibawa oleh kunjungan keluarga ke lingkungan pesantren.

"Mungkin itu faktor utamanya," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement