REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Gereja-gereja di Qena Mesir Hulu ditutup sementara. Penutupan dilakukan karena terjadi peningkatan kasus infeksi Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
"Gereja-gereja akan ditutup dan misa akan dihentikan mulai Senin hingga 2 April," kata pernyataan itu dilansir dari Ahram Online, Selasa (16/3).
Namun, masih belum jelas apakah keputusan penutupan itu karena lonjakan kasus yang terjadi di antara pengunjung gereja dan pendeta. Ini penutupan besar pertama rumah ibadah Kristen.
Gereja-gereja pertama kali diizinkan dibuka kembali dengan pembatasan untuk pertama kalinya pada Agustus, setelah infeksi virus corona terus menurun selama musim panas. Pembukaan dilakukan kembali dengan pembatasan setelah empat bulan penutupan karena pandemi pada Maret tahun lalu. Jumlah total infeksi Mesir saat ini mencapai 190.280 sejak wabah pada Februari tahun lalu, termasuk 11.256 kematian.
Menteri Kesehatan Hala Zayed mengatakan dalam konferensi Organisasi Kesehatan Dunia pada bulan Februari bahwa akan terjadi peningkatan kasus infeksi di Mesir hingga April nanti. Kemudian kurva diperkirakan akan menurun pada Mei mendatang.
Penasihat Presiden untuk urusan kesehatan, Mohamed Awad Tag El-Din, mengatakan dalam pernyataan TV, Mesir saat ini mengalami fluktuasi infeksi yang dilaporkan setiap hari.
“Kami berada dalam tahap yang berfluktuasi, dengan kasus yang tumbuh dan menurun sepuluh persen setiap hari. Gelombang ketiga (infeksi) dimulai di negara bagian lain secara global, tetapi kami berharap kami tidak mencapai fase seperti itu. Gelombang infeksi ketiga dapat terjadi di Mesir jika kita tidak berkomitmen untuk melakukan tindakan pencegahan," kata Tag El-Din mengatakan kepada MBC Masr.