Rabu 17 Mar 2021 01:10 WIB

Kemenhub Uji Coba Tahap Kedua Penerapan E-Pilotage Service

Stasiun VTS Belawan harus berupaya optimal untuk mempersiapkan layanan kenavigasian.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kenavigasian tengah melakukan uji coba/Test Bed tahap II penerapan Electronic Pilotage (E-Pilotage) service di perairan Indonesia.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kenavigasian tengah melakukan uji coba/Test Bed tahap II penerapan Electronic Pilotage (E-Pilotage) service di perairan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BELAWAN -- Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kenavigasian tengah melakukan uji coba/Test Bed tahap II penerapan Electronic Pilotage (E-Pilotage) service di perairan Indonesia. Uji coba tahap II ini untuk pertama kalinya dilakukan di wilayah perairan Belawan, yang turut dihadiri oleh stakeholder terkait, diantaranya adalah Presiden Indonesian Maritime Pilots Association (Inampa), perwakilan Direksi Pelindo I dan Pelindo cabang Belawan.

Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan yang menyaksikan langsung uji coba tersebut mengapresiasi operator-operator Vessel Traffic Service (VTS) dan seluruh pihak terkait yang telah membantu terselenggaranya uji coba/Test Bed E-Pilotage tahap kedua pada tahun 2021. “Saya ucapkan terima kasih dan memberi apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu kesuksesan pelaksanaan uji coba/Test Bed E-Pilotage di wilayah perairan Belawan ini, terutama operator-operator Vessel Traffic Service (VTS),” kata Hengki, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (16/3).

Dia menjelaskan, uji coba ini dilakukan untuk mendapatkan input serta evaluasi dalam rangka menyiapkan sarana dan prasarana serta regulasi dalam melaksanakan pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) berdasarkan berbagai karakteristrik traffic dan alur pelayaran serta mengimplementasi peran dari VTS. 

Pelaksanaan Test Bed E-Pilotage pada tahap kedua ini dilaksanakan setelah keberhasilan pelaksanaan uji coba pada tahap pertama yang telah dilaksanakan pada 4 (empat) stasiun VTS yaitu VTS Tanjung Priok, VTS Batam, VTS Tarakan dan VTS Benoa. “Untuk pelaksanaan tahap kedua direncanakan akan diimplementasikan pada 19 VTS yang dioperasikan oleh Distrik Navigasi,” ujarnya.

Oleh karena itu, Stasiun VTS Belawan harus berupaya optimal untuk mempersiapkan layanan kenavigasian bagi kapal-kapal yang melintas di wilayah perairan Pelabuhan Belawan, untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritime.

E-Pilotage Service yang dilakukan oleh VTS sendiri, dapat mendukung keamanan dan keselamatan pelayaran kapal, khususnya yang berlayar diwilayah perairan pelabuhan dalam rangka menunjang kelancaran transportasi laut dan peningkatan kegiatan ekonomi.

Pemanfaatan teknologi VTS khususnya dalam pelaksanaan test bed/uji coba e-pilotage akan dapat mencapai efektivitas dan efisiensi melalui pemanfaatan fasilitas kenavigasian seperti VTS dalam kegiatan E-Pilotage Service.

Dengan adanya uji coba ini diharapkan dapat mewujudkan Sinkronisasi dan harmonisasi keragaman pelayanan, yang dapat menjadi referensi Penyusunan Pedoman untuk E-Pilotage Service itu sendiri. Direktorat Kenavigasian saat ini juga sedang menyusun maupun merevisi regulasi terkait telekomunikasi pelayaran untuk meningkatkan peran telekomunikasi pelayaran dalam mewujudkan keselamatan pelayaran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement