Selasa 16 Mar 2021 20:39 WIB

PKS Sindir 'Pembisik' Agar Jokowi Jadi Presiden 3 Periode

PKS menegaskan menolak wacana masa jabatan presiden tiga periode.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Politisi Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera
Foto: Republika/Febryan A
Politisi Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyindir pihak-pihak tertentu yang memberikan 'bisikan' guna mempengaruhi komitmen Presiden Jokowi terkait masa jabatan presiden. Mardani meminta Presiden Jokowi agar berkomitmen dan menaati pernyataannya sendiri untuk mendukung masa jabatan presiden tiga periode.

"Di 2019 pak Jokowi bilang tidak mungkin (maju jadi presiden 3 kali)," ucap anggota Komisi II DPR itu, Selasa (16/3).

Baca Juga

"Tapi hati-hati pak Jokowi terhadap para orang-orang yang ingin cari muka atau menjerumuskan pak Jokowi. Ayo jaga konstitusi kita periode 2 saja untuk Presiden," katanya menambahkan.

Mardani menegaskan, PKS menolak wacana Presiden menjabat tiga periode. Mardani menegaskan wacana Presiden 3 periode bertentangan dengan semangat reformasi. Ia mengajak masyarakat mementahkan wacana itu agar urung direalisasikan.

"Ini berbahaya, masyarakat dan kita semua wajib jaga agar tidak ada gerakan, ide, gagasan Presiden 3 periode karena ini bertentangan dengan reformasi dan dapat buat demokrasi kita mati," ujarnya.

Sebelumnya, Amien Rais mengungkapkan kecurigaan terkait adanya rencana membuat Joko Widodo menjadi presiden selama tiga periode. Hal ini terlihat dari adanya manuver politik untuk mengamankan DPR, DPD, MPR, dan lembaga negara lainnya. Ia mengatakan, pengamanan sejumlah lembaga negara membuat langkah pertama untuk membuat Jokowi menjabat selama tiga periode dapat diwujudkan, yakni lewat sidang istimewa MPR. Lewat sidang tersebut, ia mengatakan, bisa ada persetujuan amendemen satu atau dua pasal dalam Undang-Undang Dasar 1945.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement