Salah satu pendiri Facebook, Eduardo Saverin termasuk salah satu orang terkaya dunia. Dahulu, bersama Mark Zuckerberg, Chris Hughes, Dustin Moskovitz, dan Andrew McCollum, Saverin turut serta mendirikan Facebook. Saat ini, kegiatan Saverin adalah sebagai angel investor dan pengusaha teknologi asal Brasil.
Pada 2012, Saverin memiliki 53 juta saham Facebook (sekitar 2 persen dari semua saham beredar), senilai sekitar USD 2 miliar pada saat itu. Dia juga berinvestasi dalam startup tahap awal seperti Qwiki dan Jumio.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: German Khan, Orang Terkaya Rusia Berharta Rp146 Triliun
Pemilik nama lengkap Eduardo Luiz Saverin lahir pada tanggal 19 Maret 1982 di Sao Paulo, Brasil, dari sebuah keluarga Yahudi. Dia memiliki dua saudara kandung. Ayahnya, Robert Saverin adalah seorang industrialis sukses yang bekerja di bidang pakaian, perkapalan, dan real estat. Ibunya, Sandra, adalah seorang psikolog.
Saverin mengenal bisnis sejak kecil. Ayahnya seorang pengusaha yang sukses, kakeknya yang lahir di Rumania, Eugenio Saverin, juga mendirikan rantai pakaian anak-anak yang populer di toko ritel 'Tip Top.'
Saat masih kecil, keluarganya pindah ke Rio de Janeiro dan akhirnya menetap di Miami, Florida, AS pada 1993.
Eduardo menyelesaikan pendidikan dasarnya di Gulliver Preparatory School, Miami. Kemudian, dia mengejar gelar sarjananya di salah satu Ivy League Colleges di Harvard. Dia adalah anggota dari Phoenix S. K. Club dan memimpin Harvard Investment Association.
Diyakini bahwa dia menghasilkan sekitar USD 300 ribu ketika dia masih sarjana karena lemahnya peraturan perdagangan orang dalam Brasil. Pada 2006, Saverin lulus dari Harvard dengan gelar sarjana ekonomi.
Hidupnya berubah ketika dia bertemu Mark Zuckerberg di Harvard dan memutuskan untuk membantunya dengan facebook.com.
Saat itu, Mark ingin mengembangkan situs jejaring sosial sekaligus direktori online untuk siswa Harvard, tetapi membutuhkan dukungan finansial untuk mengembangkannya.
Menyadari ide brilian Mark layak diinvestasikan, Eduardo setuju untuk mendukungnya. Mark tidak pernah melihat facebook.com sebagai cara untuk menghasilkan uang. Faktanya, satu-satunya niat Mark adalah membuat situs web inovatif yang dapat menghubungkan orang-orang.
Namun, pendekatannya tidak diketahui oleh Saverin yang ingin menghasilkan uang melalui situs web ini. Karena itu, dia memutuskan untuk mendanai bisnis Mark dan bergabung dengannya sebagai salah satu pendiri. Saverin telah mendanai semua servernya dan kebutuhan lainnya.
Setelah berhasil meluncurkan Facebook di Harvard, para pendiri memutuskan untuk mengembangkannya di luar Harvard. Maka, mereka memutuskan untuk pindah ke Palo Alto, Kalifornia. Setelah itu, Saverin menjadi kepala keuangan pertama Facebook.
Sayangnya, sempat terjadi konflik parah antara Mark dengan Saverin lantaran Saverin menjalankan iklan tidak sah di Facebook tanpa sepengetahuan Mark Zuckerberg. Dia bahkan mengembangkan Joboozle, situs papan pekerjaan. Lalu, ketika Saverin gagal menyediakan Facebook dengan dana yang dibutuhkan, Mark mencari investor lain.
Setelah itu, Sean Parker menggantikan posisi Eduardo Saverin dalam mencari dana untuk Facebook. Peter Thiel, investor lain yang berhubungan dengan Mark, mendorong Mark untuk memutuskan hubungannya dengan Saverin.
Untuk menghentikan Saverin, Zuckerberg membentuk perusahaan baru, Delaware Corporation, dan kemudian membagikan saham barunya kepada semua orang selain Saverin. Saverin pun harus menandatangani perjanjian yang menjadikan Mark sebagai satu-satunya direktur Facebook.
Dampak kasus itu pun terus berlanjut, Saverin sempat dikeluarkan dari daftar pendiri Facebook. Namun, ketika Saverin mendekat media, Facebook mengembalikan nama Eduardo di daftar pendiri bersama Mark, Dustin Moskovitz, dan dua lainnya.
Perjanjian di luar pengadilan antara Savrin dan Facebook mencegah Saverin untuk membocorkan informasi tentang Facebook ke media. Pada 2010, Eduardo dan Aldo Alvarez, seorang reporter Meksiko, mendirikan Aporta, portal online untuk amal.
Pada 2015, Saverin mendirikan perusahaan modal ventura, B Capital, yang berinvestasi di Asia Tenggara dan India. Bersamaan dengan modal ventura ini, pada tahun 2016, dana miliknya menutup kesepakatan awal senilai lebih dari USD140 juta di Asia, termasuk USD30 juta dalam startup Ninja Van. Hari ini, Saverin berharta USD15,5 miliar (Rp223 triliun), berdasarkan Forbes.