REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Indonesia (BSI) mengklaim sudah bisa bersaing dengan bank konvensional karena pembiayaannya yang kompetitif. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengatakan cost of fund atau biaya dana BSI sudah menurun seiring dengan efisiensi yang terjadi.
"Cost of fund kita sudah turun mencapai dua persen, bahkan bisa di bawah itu jadi di pembiayaan kita sudah bisa sangat bersaing," katanya dalam Webinar ISEI Jakarta, Rabu (17/3).
Hery mengatakan penurunan tersebut seiring dengan efisiensi kinerja sehingga pricing telah menjadi lebih baik. Pengembangan ekosistem syariah menjadi sasaran BSI untuk meningkatkan pembiayaan. Mulai dari industri halal, jasa keuangan syariah, keuangan sosial Islam.
Peran perbankan syariah adalah membantu dalam penghimpunan dana di ekosistem tersebut. Juga memberikan pembiayaan pada berbagai segmen mulai dari UMKM, ritel, konsumer, dan wholesale.
"Memang yang ada sekarang wholesale belum modern, tapi kami coba untuk juga masuk melalui sektor sukuk global," katanya.
Hery menyampaikan perusahaan yang ingin mencari pendanaan dari pasar global dapat dilakukan melalui BSI. Fitur ini sudah masuk dalam rencana kerja tahun ini hingga tiga tahun kedepan.
Potensi dalam industri halal sendiri yang dapat dibiayai sektor perbankan syariah mencapai 10-17 persen dari total yakni sekitar Rp 420 triliun hingga Rp 712 triliun. Mulai dari sektor kecil, menengah, hingga besar. BSI punya target pembiayaan sekitar Rp 272 triliun dan Rp 336 triliun pada 2025.