Rabu 17 Mar 2021 13:57 WIB

KKP Ajak TNI AL Optimalkan Budi Daya Perikanan Pesisir

KKP sarankan TNI AL gunakan wilayah pesisir untuk budidaya lobster

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono (keempat kiri) bersama Kapala Staf Angkatan Laksamana TNI Yudo Margono (keempat kiri) dan Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono (ketiga kiri) meninjau fasilitas Pusat Latihan Tempur Marinir 7 Lampon, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (16/3/2021). Puslatpurmar 7 Lampon menambah fasilitas gedung yang diberi nama Evert Julius Ven Kondou sebagai penunjang untuk menciptakan prajurit Marinir yang Handal, Moderen dan Profesional.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono (keempat kiri) bersama Kapala Staf Angkatan Laksamana TNI Yudo Margono (keempat kiri) dan Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono (ketiga kiri) meninjau fasilitas Pusat Latihan Tempur Marinir 7 Lampon, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (16/3/2021). Puslatpurmar 7 Lampon menambah fasilitas gedung yang diberi nama Evert Julius Ven Kondou sebagai penunjang untuk menciptakan prajurit Marinir yang Handal, Moderen dan Profesional.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak TNI AL terlibat dalam mengoptimalkan potensi perikanan budi daya di wilayah pesisir. Salah satunya yang ada di kawasan Lampon, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

Hal ini disampaikan Trenggono saat menghadiri peresmian Gedung Evert Julius Ven Kondou di Pusat Latihan Pertempuran Marinir (Puslatpurmar) – 7 Lampon lada Selasa (16/3). Trenggono datang bersama Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

"Saya mengajak teman-teman di sini untuk ikut mengembangkan potensi perikanan budi daya yang ada di sekitaran Lampon," ujar  Trenggono dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (16/3). 

Saat perjalanan ke Puslatpurmar-7 Lampon, Trenggono melihat deretan keramba jaring apung di sekitaran pantai. Aktivitas budi daya selama ini berperan menghidupkan ekonomi masyarakat Lampon, disamping dari hasil tangkapan di laut. Trenggono menyarankan TNI AL memanfaatkan lahan kosong yang tersedia di Puslatpurmar Lampon untuk kegiatan budi daya udang vaname, lobster atau komoditas perikanan lain yang cocok untuk pesisir Lampon.

Trenggono optimistis sinergi antara KKP dan TNI AL dalam menjaga kedaulatan dan kekayaan sumber daya laut Indonesia akan semakin kuat. Keduanya pun sudah sepakat memerangi aktivitas ilegal di lautan, di antaranya penyelundupan benih bening lobster. 

"Semoga kita bisa kerja sama, khususnya menjaga kekayaan alam laut kita dan kemudian menciptakan level kesejahteraan atau ruang kesejahteraan bagi prajurit TNI AL," kata Trenggono.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto menyebut pantai Lampon memang menyimpan potensi perikanan budi daya yang cukup besar. Salah satu komoditas yang bisa dikembangkan adalah lobster. 

"Ke depan daerah ini bisa diplot menjadi tempat budidaya lobster. Lokasinya sangat bagus," ujar Slamet.

Slamet mengatakan secara keseluruhan aktivitas budi daya di Banyuwangi sudah berjalan baik untuk komoditas air tawar dan juga payau. KKP, kata Slamet, memiliki kantor unit pelaksana teknis untuk mendorong peningkatan produktivitas perikanan di sekitar Banyuwangi. 

"Tim KKP di daerah juga siap memberikan pendampingan bagi masyarakat yang ingin menekuni perikanan budidaya," ungkap Slamet.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement