Rabu 17 Mar 2021 23:44 WIB

Redupnya Cahaya dan Terancamnya Bumi Saat Ulama Wafat

Wafatnya ulama tidak hanya berdampak bagi manusia tetapi juga alam

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Wafatnya ulama tidak hanya berdampak bagi manusia tetapi juga alam. Ilustrasi kematian ulama
Foto: Prayogi/Republika
Wafatnya ulama tidak hanya berdampak bagi manusia tetapi juga alam. Ilustrasi kematian ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—  Habib Abdurrahman Al-Habsyi mengatakan setiap orang pasti akan merasakan kematian. Walaupun arti merasakan itu tidak sama dengan yang dipersepsi oleh orang yang hidup.  

"Kematian adalah salah satu bagian dari kehidupan yang pasti dijalani, sama seperti kelahiran," kata Habib Abdurrahmah yang juga Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, melalui pesan hikmanya, belum lama ini. 

Baca Juga

Bedanya, kata Habib Abdurrahman, adalah yang pertama menandai akhir dari suatu kehidupan, sedangkan yang terakhir menandai awal dari suatu kehidupan. Kelahiran dan kematian bisa diandaikan seperti ujung dari seutas tali yang bernama kehidupan, berbeda titik tetapi terentang sepanjang usia.  "Manusia tidak akan pernah mengerti hakikat kehidupan jika ia tidak mau mengingat arti dan hakikat kematian," katanya. 

Dalam surat Ali-Imran ayat 185 Allah SWT berfirman: كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ "Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati." 

Berdasarkan firman Allah ini, kata Habib Abdurrahman, telah jelas bahwa manusia pasti akan menghadapi kematian kapan pun, di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Kehadiran para ulama dan para pengajar Alquran dan sunnah merupakan rahmat bagi penduduk bumi.  

"Melalui jasa mereka, masyarakat menjadi paham tentang hakekat syariat. Dan Allah mencabut ilmu agama bagi penduduk bumi, dengan Allah wafatkan para ulama," katanya. Dalam hadits dari Abdullah bin Amr bin Ash RA, Nabi Muhammad SAW bersabda: 

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا، يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ، حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا، اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا ‏"‏‏

"Sesungguhnya Allah  tidak akan mencabut ilmu dari umat manusia dengan sekali cabut. Akan tetapi, Dia akan mencabut dengan mematikan para ulama (ahlinya). Sampai apabila Dia tidak menyisakan seorang alim, umat manusia akan menjadikan orang-orang yang bodoh sebagai pimpinan-pimpinan mereka. Mereka ditanya (oleh umatnya) lantas menjawab tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan." (Muttafaqun ‘alaih)

Bahkan Ibn Katsir dalam kitab Tafsirnya menukil pandangan Ibn Abbas yang menyatakan bahwa. "Nilai istimewanya bumi berkurang secara perlahan dengan wafatnya ppara ulama."   

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement