REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Kementerian Luar Negeri Meksiko mengkritik tajam Organisasi Negara-Negara Benua Amerika, Organization of American States (OAS). Pada Kamis (18/3) Meksiko meminta OAS berhenti mencampuri urusan dalam negeri Bolivia.
Sebelumnya, OAS mengatakan, penangkapan mantan presiden sementara Jeanine Anez bermotif politik. Anez yang berkuasa kurang dari satu tahun itu ditangkap setelah polisi menggerebek rumahnya Sabtu (13/3) pagi pekan lalu di Kota Trinidad.
Pada Selasa (16/3), Anez dipindahkan ke penjara perempuan di ibu kota La Paz. Jaksa pemerintah sosialis Bolivia yang kembali berkuasa pada Oktober lalu mengatakan, Anez menggunakan sekutunya di pasukan keamanan untuk mendesak Morales mengundurkan diri.
Anez lalu menjadikan dirinya sendiri sebagai presiden sementara. Ia membantah semua dakwaan terhadapnya. Ia mengatakan, dakwaan-dakwaan itu persekusi politis dan bersikeras tindakannya sesuai konstitusi.
Pihak berwenang juga diperintahkan menangkap mantan menteri energi dan kehakimannya yang didakwa atas pasal terorisme, penghasutan, dan konspirasi untuk melancarkan kudeta. Polisi juga memiliki surat penangkapan untuk tokok-tokoh masyarakat, mantan pejabat militer, dan polisi.