REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mendesak Cina agar memanfaatkan pengaruhnya yang besar untuk meyakinkan Korea Utara (Korut) melakukan denuklirisasi. Blinken menyebut program nuklir Pyongyang adalah sumber ketidakstabilan dan bahaya.
“Beijing memiliki kepentingan, kepentingan pribadi yang jelas dalam membantu mengejar denuklirisasi (Korut) karena itu adalah sumber ketidakstabilan. Program nuklir Korut adalah sumber bahaya dan jelas merupakan ancaman bagi kami dan mitra kami," kata Blinken dalam konferensi pers seusai menghadiri pembicaraan keamanan di Seoul, Korea Selatan (Korsel), Kamis (18/3).
Dia mengatakan China memiliki peran penting yang harus dimainkan untuk membujuk Korut melakukan denuklirisasi. Sebab sebagian besar perdagangan eksternal Korut melewati Negeri Tirai Bambu. Blinken menekankan bahwa China diwajibkan oleh PBB.
Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin serta rekan mereka di Korsel mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa masalah nuklir, termasuk rudal balistik Korut, adalah prioritas untuk aliansi. Baik Blinken dan Austin mengatakan, sekutu tetap berkomitmen pada denuklirisasi Korut.