Sabtu 20 Mar 2021 11:35 WIB

Dua Desa di Klapanunggal Terdampak Kebocoran Gas Pabrik

Warga dari dua desa itu tidak mengungsi dan memilih bertahan di rumah masing-masing.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Pabrik industri (ilustrasi)
Foto: EPA/ Wu Hong
Pabrik industri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Warga Desa Nambo dan Desa Kembangkuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor terdampak bau gas, yang diduga dari kebocoran pipa gas milik PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Kecamatan Klapanunggal. Bahkan, warga dari dua desa tersebut sempat menggeruduk pabrik milik PT PPLI.

Camat Klapanunggal, Ahmad Kosasih mengatakan, saat ini kondisi sudah kondusif. Namun, rencananya Ahmad bersama Kepala Desa dari kedua desa terdampak akan bertemu dengan pihak manajemen PT. PPLI besok, Sabtu (20/3).

"Iya tadi warga dari dua desa sempat mendatangi pabrik. Tapi sekarang sudah kondusif dan kami akan bertemu pihak manajemen besok pagi. Karena tadi sudah tidak ada siapa-siapa, hanya satpam saja," kata Ahmad ketika dihubungi Republika, Jumat (19/3).

Ahmad menjelaskan, bau gas yang diduga berasal dari kebocoran pipa gas itu, berbau busuk seperti bau bangkai. Namun, dirinya tidak tahu persis kapan bau tersebut mulai tercium.

Meski demikian, warga dari dua desa tersebut tidak mengungsi dan memilih bertahan di rumah masing-masing hingga besok pagi. Menanggapi hal tersebut, Ahmad mengaku akan terus berjaga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap warganya.

Ngungsi sih enggak, kan Pak Kades tinggal di situ. Yang saya bilang takut ada apa-apa makanya kita standby,” jelasnya.

Disamping itu, dari gas yang diproduksi oleh pabrik pengolan limbah ini, dijelaskan oleh Ahmad membuat warga pusing. "Warga pada pusing. Jadi besok kita akan ketemu sama perusahaan bersama DLH," ujarnya.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Handreas Adrian mengaku belum mengetahui adanya kejadian kebocoran gas di Klapanunggal. "Belum monitor dan belum ada laporan. Mungkin polsek nanganin, kita gak nanganin," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement