Sabtu 20 Mar 2021 23:45 WIB

Waspadai Penipuan Terkait Vaksinasi

Pelaku menggaet korban seolah bisa mempercepat antrean vaksin.

Ilustrasi Penipuan
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Penipuan

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Riau meminta masyarakat setempat mewaspadai tindak penipuan bermodus vaksinasi Covid-19. Para pelaku mengaku seolah-olah dari pemerintah.

"Ada penipu berusaha meyakinkan masyarakat seolah-olah pelaksanaan vaksinasi tersebut resmi dikeluarkan oleh pemerintah," kata Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Provinsi Kepri Iskandar Zulkarnain Nasution di Tanjungpinang, Sabtu.

Baca Juga

Saat ini, kata dia, telah banyak upaya penipuan dengan modus yang memanfaatkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19.Ia menjelaskan pelaku penipuan berpura-pura sebagai tenaga kesehatan dengan modus mempercepat antrean, modus meminta bayaran, penipuan melalui layanan pesan singkat, telepon dan surat elektronik.

Dalam aksinya, katanya, pelaku meminta sejumlah uang kepada calon korbannya untuk ditransfer ke rekening bank tertentu."Carilah informasi terlebih dahulu terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 melalui akun resmi pemerintah, baik itu Dinas Kesehatan, Diskominfo, dan lembaga terkait lainnya menyangkut pelaksanaan vaksinasi," ujar Iskandar.

Diskominfo Kepri melalui Bidang Komunikasi Publik telah melakukan berbagai upaya edukasi kepada masyarakat terkait dengan penyampaian informasi-informasi yang benar, khususnya menyangkut vaksinasi Covid-19, melalui berbagai media sosial."Baik pesan yang berisi informasi, imbauan, tips dan lainnya melalui medsos Instagram, Facebook, YouTube dan Tiktok yang saat ini selalu diakses masyarakat," ujar dia.

Ia mengatakan upaya-upaya tersebut mendapat apresiasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Kementerian Kominfo Republik Indonesia melalui kanal medsos Tiktok."Ditjen Informasi dan Komunikasi Kementerian Kominfo telah mem-'posting' ulang, produk video TiktokDiskominfo Kepri terkait penipuan bermodus vaksinasi Covid-19 tersebut," demikian Iskandar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement