Ahad 21 Mar 2021 11:36 WIB

Produksi Otomotif Dunia Terancam Stagnan

Terbakarnya pabrik semikonduktor Jepang mengancam keberlangsungan produksi otomotif.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja merakit mobil New GLC Mercedes-Benz di pabrik Mercedes-Benz Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/12/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Pekerja merakit mobil New GLC Mercedes-Benz di pabrik Mercedes-Benz Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Industri otomotif global terhantam pada saat yang sama. Hal tersebut di antaranya ditandai dengan kebakaran pabrik semikonduktor di Jepang, cuaca dingin di Amerika Utara, serta persaingan chip berkelanjutan. 

Semua itu mengancam kekurangan pasokan komponen utama, dimulai akhir tahun lalu. Sebuah ruangan bersih di pabrik yang dijalankan oleh salah satu pembuat chip otomotif terbesar yakni  Renesas Electronics Corp, rusak akibat kebakaran pada Jumat lalu.

Baca Juga

Pelanggan penting Renesas yaitu Toyota Motor Corp juga mengaku kekurangan semikonduktor yang disebabkan cuaca dingin. Hal itu memaksanys menangguhkan pabrik di Republik Ceko selama dua pekan.

Produsen mobil global telah mengatasi kekurangan chip yang disebabkan oleh melonjaknya permintaan laptop, tablet, serta elektronik rumah tangga oleh orang-orang yang tinggal dan bekerja di dalam ruangan selama pandemi.

Kini dengan rantai pasokan yang sudah tertekan, mereka harus menghadapi cuaca buruk dan gangguan tidak terduga lainnya, deni menjaga produksi sekaligus memulihkan diri dari penurunan tajam penjualan tahun 2020 akibat wabah Covid-19.

"Akan ada dampak," ujar Analis Bloomberg Intelligence Masahiro Wakasugi terkait kebakaran Renesas, seperti dilansir Bloomberg, Ahad (21/3). Pertanyaan terbesarnya, kata dia, yakni apakah Toyota telah mengelola rantai pasokannya lebih baik dibandingkan pembuat mobil lain. 

"Akan terpukul. Ini sangat buruk bagi rantai pasokan mobil. Mereka mungkin harus bergerak ke arah memegang lebih banyak inventaris," tuturnya. 

Beberapa produsen mobil berikut telah memperingatkan gangguan yang disebabkan chip selama sepekan terakhir. Di antaranya Toyota, mereka mengatakan pada Sabtu, pabrik Kolin di Republik Ceko yang kompak membuat mobil Aygo bagi pasar Eropa, akan dimatikan. 

Pabrik tersebut mengalami pasokan semikonduktor yang rendah akibat penundaan produksi usai cuaca dingin di Amerika Serikat (AS). 

Kemudian Ford Motor Co mengatakan, situasi semikonduktor dan kekurangan suku cadang disebabkan oleh badai musim dingin AS pada Februari, akan menyebabkan beberapa produksi menganggur. Truk F-150 dan SUV Edge akan dirakit tanpa suku cadang tertentu, termasuk beberapa modul elektronik yang berisi chip langka. 

Sementara Nissan Motor Co sedang menyesuaikan jadwal produksi di Amerika Utara karena kekurangan semikonduktor. Operasi di Smyrna, Tennessee, Canton, dan Mississippi telah terpengaruh. Sedangkan pabrik pembuat mobil Aguascalientes di Meksiko akan offline pada Selasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement