Senin 22 Mar 2021 20:20 WIB

Cadangan Beras Bulog Cirebon Capai 13 Bulan ke Depan

Terdapat 70 ribu ton cadangan beras milik pemerintah dan komersial di Bulog Cirebon.

Pekerja mengangkut karung beras di Gudang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Lebak, Banten, Senin (21/12/2020). Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang mencatat sebanyak 4.300 ton pasokan beras hasil serapan petani setempat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pangan di dua kabupaten Lebak dan Pandeglang hingga awal tahun 2021.
Foto: MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA
Pekerja mengangkut karung beras di Gudang Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang, Lebak, Banten, Senin (21/12/2020). Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang mencatat sebanyak 4.300 ton pasokan beras hasil serapan petani setempat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pangan di dua kabupaten Lebak dan Pandeglang hingga awal tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON  -- Cadangan beras di gudang yang berada di bawah Kantor Cabang Bulog Cirebon, Jawa Barat, bisa untuk kebutuhan 13 bulan ke depan. Bahkan saat ini gudang tak bisa menyerap gabah petani secara maksimal."Cadangan beras kita bisa mencapai 13 bulan ke depan," kata Kepala Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon Ramadin Ruding di Cirebon, Senin.

Menurutnya saat ini terdapat 70 ribu ton cadangan beras milik pemerintah dan komersial yang tersimpan di beberapa gudang milik Bulog Cirebon.Dengan jumlah tersebut, kata Ramadin, maka asumsinya bisa untuk 13 bulan ke depan, karena estimasi penyaluran beras dari Bulog Cirebon maksimal 5.000 ton.

Baca Juga

"Estimasi kita per bulan menyalurkan 5.000 ton, jadi ketika jumlah stok beras tersebut dibagi, maka akan ketemu antara 13 sampai 14 bulan ke depan," katanya.

Sementara untuk kapasitas gudang di Bulog Cirebon lanjut Ramadin, yaitu 111 ribu ton dan saat ini terpakai 70 ribu ton. Artinya terdapat sisa penyimpanan 41 ribu ton lagi. Akan tetapi sisa tersebut tidak dapat digunakan secara penuh, karena adanya tumpukan beras yang tidak beraturan, sehingga hanya bisa dioptimalkan untuk menampung 21 ribu ton saja.

"Dengan kondisi gudang yang hanya bisa menampung 21 ribu ton, maka kami tidak mengoptimalkan target penyerapan di 2021," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement