REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menargetkan sampai 31 Maret 2021, total 22 hingga 23 ribu pegawai KAI Group telah divaksin. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, dengan begitu, vaksinasi tersebut dapat memberikan proteksi kepada pegawai dan pelanggan KAI.
Joni memastikan hingga 22 Maret 2021 sebanyak 7.493 pegawai KAI Group sudah divaksin atau 17 persen dari total 42.853 pegawai yang telah didaftarkan. “Jumlah tersebut akan terus bertambah menyesuaikan dengan jadwal vaksinasi Dinas Kesehatan setempat," kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (23/3).
KAI melakukan vaksinasi massal kepada 5.246 pegawai KAI Group di Pusdiklat Ir H Juanda KAI, Bandung yang dimulai pada hari ini (23/3). Para pegawai yang divaksin adalah mulai dari level manajemen hingga pelaksana di bidang operasional, frontliner dan administrasi yang bertugas di Bandung.
“Kami ingin para pegawai terlindungi lewat vaksinasi tersebut. Dengan perjalanan kereta api yang semakin aman dari Covid-19, kepercayaan pelanggan akan moda transportasi kereta api juga diharapkan terus meningkat," jelas Joni.
Joni mengatakan vaksinasi Covid-19 sangat diperlukan. Khususnya pegawai KAI yang memegang peranan penting untuk menyediakan transportasi baik untuk penumpang maupun barang.
Sebelumnya, KAI bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan menyelenggarakan vaksinasi bagi pekerja transportasi publik di Stasiun Gambir pada Jumat (18/3). Joni mengatakan, pada kegiatan tersebut, KAI memberikan dukungan dengan menyediakan lokasi dan fasilitas pendukung vaksinasi bagi sekitar seriu pekerja transportasi publik dari berbagai moda transportasi. Khusus untuk peserta dari KAI Group, sejumlah 210 pegawai telah divaksin pada kegiatan tersebut.
“Semakin banyaknya pegawai KAI yang divaksinasi diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat saat menggunakan transportasi kereta api. Dengan vaksinasi ini semoga dapat segera memulihkan perekonomian Indonesia,” ungkap Joni.