REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- BRI mengucurkan kredit usaha rakyat dan komersial kepada petani keramba jala apung di Haranggaol, Simalungun, Sumatra Utara (Sumut) untuk membantu ekonomi masyarakat.
"Usaha keramba jala apung itu salah satu sektor yang pendanaannya dibantu BRI di Sumut, " ujar
Pemimpin Wilayah BRI Medan, Ariesta Krisnawan di Medan, Selasa (23/3).
Diwakili Kabag Mikro BRI Kanwil Medan, PelantinovAriesta menyebutkan sektor itu dibantu BRI karenamelihat usaha tersebut sebagai salah usaha yang menjadi pendapatan utama warga dan menjadi penggerak ekonomi di daerah itu. Total kredit untuk satu Klaster Usaha Keramba Jala Apung Haranggaol itu tahap awal sekitar Rp 950 juta.
Mantri BRI Kantor Cabang Kabanjahe Unit Saribudolok, Nicky Bahtera Tarigan, menjelaskan kredit dengan total Rp 950 juta itu untuk 25 petani di dalam satu klaster. "Dengan satu klaster, maka BRI bisa membantu manajemen keuangan debitur, "katanya.
Selain membantu manajemen keuangan debitur, pinjaman yang dikucurkan BRI bisa terhindar dari kredit macet. Dia menjelaskan, KUR hanya diberikan kepada petani dengan kepemilikan maksimal dua keramba. Di atas dua keramba maka kredit yang dikucurkan merupakan kredit komersial.
"Hasil pantauan BRI, usaha keramba jala apung yang pendanaannya dibantu. BRI itu terlihat berhasil sehingga diyakini pembayaran pinjaman tidak terkendala," ujarnya.
Nicky Bahtera Tarigan menjelaskan, petani mengembangkan ikan nila dan ikan mas dengan produksi sekitar 7.000 ekor per keramba.