Kamis 25 Mar 2021 17:35 WIB

Maksud di Balik Pujian Rasulullah SAW untuk Para Sahabat  

Rasulullah SAW memberikan pujian untuk sejumlah sahabatnya

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW memberikan pujian untuk sejumlah sahabatnya. Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Rasulullah SAW memberikan pujian untuk sejumlah sahabatnya. Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kebangkitan sebuah bangsa bergantung pada hadirnya tokoh-tokoh yang dapat menjadi panutan. Kehadiran tokoh panutan bisa mendorong para pemuda dan pemudi untuk mengikuti jejak tokoh panutan itu. 

Sebab bagaimana pun, pendidikan melalui teladan adalah salah satu sarana pendidikan yang paling.

Baca Juga

Demikian pula dalam Islam. Allah SWT mengangkat derajat umat Islam dengan menghadirkan tokoh teladan, dalam hal ini tentu saja Nabi Muhammad SAW. Allah SWT berfirman: 

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS Al-Ahzab: 21) 

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۖ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ ۗ  "Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka." (QS Al-An'am: 90)

Menyadari pentingnya tokoh teladan dalam umat Islam, Rasulullah SAW pun melakukan pendekatan untuk menghadirkan tokoh-tokoh yang dapat menjadi teladan ke tengah umat Islam. 

Pendekatan yang dilakukan di antaranya dengan memberi pujian, agar kemudian bisa diteladani umat Islam.

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما أن رسول الله صلوات الله وسلامه عليه قال: أرْأَف أمتي بأمتي أبو بكرٍ ، وأشدُّهم في دينِ اللهِ عمرَ ، وأصدقُهم حياءً عثمانُ ، وأقضاهم عليٌّ ، وأفرضُهم زيدُ بنُ ثابتٍ ، وأقرؤهم أُبَيُّ ، وأعلمُهم بالحلالِ والحرامِ معاذُ بنُ جبلٍ ، ألا وإنَّ لكلِّ أمةٍ أمينًا ، وأمينُ هذه الأمةِ أبو عبيدةَ بنُ الجرَّاحِ

Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda, "Di antara umatku, yang paling belas kasih terhadap umatku adalah Abu Bakar, sedangkan yang paling tegas terhadap perintah Allah adalah umar, yang paling pemalu adalah Utsman, yang paling mengetahui halal haram adalah Mu'adz bin Jabal, dan yang paling mengetahui tentang fara'idl (ilmu tentang pembagian harta waris) adalah Zaid bin Tsabit. 

Serta yang paling bagus bacaannya adalah Ubay bin Ka'ab, dan setiap umat memiliki orang kepercayaan, sedangkan orang kepercayaan umat ini adalah Abu 'Ubaidah bin Jarrah." Rasulullah SAW juga bersabda: 

اقتدوا بالذين من بعدي أبو بكر وعمر "Ikutilah orang-orang setelahku, (terutama) Abu Bakar dan Umar." Beliau juga bersabda: 

عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين من بعدي عضوا عليها بالنواجذ "Hendaklah kalian mengikuti sunnahku dan sunnah para khulafaur rasyidin setelahku agar berada dalam kebenaran." (HR At-Tirmidzi) 

Karena itu, generasi terdahulu sangat berhati-hati dalam mengikuti seorang ulama. Sebab, tokoh panutan berdampak besar dalam membangun akhlak yang mulia.

Sumber: islamweb

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement