Jumat 26 Mar 2021 17:25 WIB

Pasien Covid-19 Wafat di Lampung Masih Tinggi

Persentase kematian di Provinsi Lampung mencapai 5,39 persen dari jumlah total kasus.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Yudha Manggala P Putra
Tabung cairan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Ilustrasi
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tabung cairan hasil tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Angka kasus pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia masih tinggi di Lampung setiap harinya. Pada Jumat (26/3), angka kematian di Provinsi Lampung mencapai 5,39 persen, masih di atas rata-rata nasional yang hanya 2,70 persen.

Sedangkan angka kesembuhan pasien positif di Lampung setiap harinya juga menggembirakan terus bertambah mencapai 90,42 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional hanya 88,85 persen.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Jumat (26/3), total kasus konfirmasi positif 13.795 orang, kasus baru atau penambahan pasien 43 orang. Sedangkan pasien positif yang selesai isolasi (sembuh) total 12.474 orang, terdapat penambahan 58 orang. Namun, terdapat kasus kematian lima orang pasien sehingga totalnya 744 orang.

Setiap hari terdapat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia berkisar satu sampai enam orang, yang tersebar di berbagai daerah (15 kabupaten/kota) di Lampung. Hanya terdapat satu hari, tidak ada pasien meninggal dunia atau nihil pada Sabtu (6/3).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan, sampai Kamis (25/3) kasus konfirmasi sudah mencapai 13.752 orang, kasus sembuh 12.416 orang, dengan angka kesembuhan 90,29 persen. “Sedangkan kasus kematian CFR (case fatality rate) sebesar 5,37 persen,” katanya.

Reihana yang juga kepala Dinkes Lampung mengatakan, angka reproduksi efektif Covid-19 di Lampung dalam dua pekan terakhir masih berfluktuasi antara 0,15 sampai 1,01 berada di atas angka 1. Pademi Covid-19 di Lampung, kata dia, masih belum terkendali sepenuhnya.

Kasus pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung dalam dua bulan terakhir cederung menurun jumlahnya setiap hari. Sedangkan kasus pasien positif sembuh cenderung bertambah, namun pasien meninggal dunia masih terjadi setiap harinya.

Sedangkan berdasarkan persebaran kasus positif, dari 15 kabupaten/kota di Lampung, tidak terdapat lagi daerah zona merah, namun tidak ada juga zona hijau (tidak terdampak Covid-19). Masih ada delapan daerah berstatus zona oranye (risiko kenaikan kasus sedang), dan tujuh daerah zona kuning (risiko kenaikan kasus rendah).

Dari 15 daerah di Lampung, Kota Bandar Lampung masih tertinggi jumlah kasus positif yakni 5.028, selesai isolasi 4.530 orang, dan kasus meninggal dunia 322 orang. Kota Bandar Lampung sebelumnya status zona merah dua kali.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menargetkan akan berupaya mengubah status dari zona oranye menjadi zona hijau pada April 2021 atau sebelum Idul Fitri. Eva berharap semua pihak tetap mematuhi dan mengetatkan penerapan protokol kesehatan di mana pun berada.

Setelah semua kelompok mendapatkan vaksinasi terutama pada petugas layanan publik, direncanakan akan menggelar sekolah tatap muka pada Juni mendatang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement