Jumat 26 Mar 2021 22:27 WIB

Ubud Jadi Kawasan Prioritas Vaksinasi Massal

Vaksinasi massal berbasis banjar ini telah diberikan kepada 32 ribu orang.

Kegiatan vaksinasi yang dilakukan di Ubud, Bali baru-baru ini.
Foto: Dok. Pkb
Kegiatan vaksinasi yang dilakukan di Ubud, Bali baru-baru ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Tiga wilayah di Pulau Bali telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan beserta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Zona Hijau Bebas Covid-19 untuk pelaksanaan program Free Covid Corridor (FCC). Program FCC yaitu bentuk zona sehat yang terbebas dari Covid-19, melalui program vaksinasi menyeluruh terhadap orang yang tinggal dan beraktivitas pada zona atau kawasan tersebut.

Ubud menjadi salah satu kawasan prioritas yang dipilih untuk lokasi penyelenggaraan vaksinasi massal sejak Senin (22/3) lalu, mengingat sebagai wilayah yang menjadi pusat para wisatawan berlibur. Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengungkapkan vaksinasi yang dilakukan di kawasan tersebut merupakan persiapan menyongsong dibukanya kembali kunjungan wisatawan. 

“Langkah awalnya harus kita pastikan semua masyarakat sudah divaksin dan kita lakukan hari ini. Semua perusahaan swasta di Ubud juga sudah memiliki sertifikat CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment), sehingga kedepan ketika saatnya pariwisata dibuka kita sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan,” kata Mahayastra, Jumat (26/3).

Pelaksanaan vaksinasi massal di kawasan tersebut dilakukan dengan inovasi baru yang berbeda dari wilayah yang lainnya yaitu sistem banjar. Banjar merupakan pembagian wilayah administratif di Bali di bawah Kelurahan atau Desa, setingkat dengan Rukun Warga.

"Sistem yang dilakukan ini melibatkan semua dinas atau organisasi perangkat daerah, seperti rumah sakit pemerintah maupun swasta. Semua pihak diajak berkontribusi, sehingga dapat mempermudah proses penyenaran vaksinasi," kata I Made Mahayastra.

Vaksinasi massal berbasis banjar ini telah diberikan kepada 32 ribu orang dari 47 ribu  yang telah didata. Rencananya, kata Mahayastra, vaksin tahap kedua akan diberikan setelah delapan pekan melakukan vaksin pertama.

"Desa-desa yang menjadi fokus pelaksanaan vaksin yaitu desa Kedewatan, Sayan, Petulu dan Kelurahan Ubud dengan jumlah banjar mencapi 33 banjar. Vaksinasi massal sistem banjar menuju Ubud hijau dipastikan selesai dalam waktu lima hari," kata Mahayastra.

Inovasi sistem yang dilakukan oleh Pemkab Gianyar tersebut, diapresiasi oleh Gubernur Bali I Wayan Koster. Koster meyakini bahwa manajemen vaksin berbasis banjar dengan melibatkan semua dinas atau organisasi perangkat daerah dapat mempercepat proses vaksinasi. 

"Saya berharap agar nantinya apa yang diterapkan di Gianyar oleh Bupati Gianyar bisa dilakukan di kabupaten yang lainnya sehingga percepatan vaksinasi di Provinsi Bali yang diprioritaskan oleh presiden dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan target yang ditentukan," kata dia berharap.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement