Sabtu 27 Mar 2021 10:39 WIB

Tahun Duka Cita Bagi Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad kehilangan pamannya dan istrinya Khadijah di tahun yang sama.

Tahun Duka Cita Bagi Nabi Muhammad SAW
Foto: Pixabay
Tahun Duka Cita Bagi Nabi Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Yunahar Ilyas

Pascapemboikotan, orang-orang kafir Quraisy tidak berhenti menekan Nabi dan orang-orang yang beriman, mereka tetap saja menghalang-halangi kaum Muslimin dari jalan Allah. Sementara itu, fisik Abu Thalib yang sudah berumur 80 tahun semakin lemah, apalagi setelah mengalami penderitaan hampir tiga tahun selama masa pemboikotan.

Baca Juga

Orang-orang kafir Qurasy khawatir, urusan dengan Muhammad belum selesai sementara Abu Thalib meninggal. Mereka tidak ingin bangsa Arab menilai mereka baru berani dengan Muhammad setelah pamannya meninggal dunia.

Oleh sebab itu mereka sepakat membicarakannya kembali dengan Abu Thalib. Di samping itu mereka juga ingin memperbaiki hubungan dengan Abu Thalib yang sudah uzur dan semakin lemah setelah pemboikotan.

Mereka tidak ingin Bangsa Arab mengatakan Abu Thalib meninggal karena penderitaan setelah diboikot oleh kaumnya sendiri. Lima orang tokoh Quraisy ditunjuk menemui Abu Thalib.

Mereka adalah Utbah ibn Rabi’ah, Syaibah ibn Rabi’ah, Abu Jahal ibn Hisyam, Umayyah ibn Khalaf dan Abu Sufyan ibn Harb. Mereka berlima didampingi oleh rombongan besar, total semua termasuk lima tokoh tersebut berjumlah 25 orang.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement