Senin 29 Mar 2021 15:23 WIB

Dua Kampung Siaga Bencana Dibentuk di Garut Selatan

Sejak Oktober, ada 15 kecamatan di Garut yang mengalami bencana.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Banjir merendam permukiman warga di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Kamis (25/3).
Foto: BPBD Kabupaten Garut.
Banjir merendam permukiman warga di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Kamis (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, membentuk dua kampung siaga bencana (KSB) di wilayah selatan Kabupaten Garut. Dua kampung itu yakni Desa Mandalakasih di Kecamatan Pameungpeuk dan Desa Karyasari di Kecamatan Cibalong.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengatakan, selama ini masyarakat selalu merasa waswas akan kejadian bencana. Apalagi, di Kabupaten Garut sering terjadi bencana.

“Sejak Oktober sampai hari ini, kita ada 15 kecamatan yang mengalami bencana. Itu membuat ketidaknyamanan bagi masyarakat kita,” kata dia melalui keteranhan resmi, Senin (29/3).

Menurut dia, adanya KBS dapat memberi treatment bagi masyarakat untuk lebih siap lagi dalam mengahadapi risiko bencana. Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan penanggulangan jika terjadj bencana.

Dalam pengukuhan dua desa itu menjadi KSB juga dilakukan rangkaian kegiatan sosialisasi, simulasi, dan pelatihan teknis, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan warga masyarakat tentang upaya pengurangan risiko dan penanggulangan bencana. Selain itu, program penanggulangan bencana dari setiap lembaga juga disinergikan.

Sementara itu, Kepala Dinad Sosial Provinsi Jawa Barat (Jabar), Dodo Suhendar berharap KSB ini dapat melakukan analisis kemungkinan terjadinya bencana di wilayahnya masing-masing. Selain itu, KSB jugs dapat memetakan langkah-langkah yang dapat mengurangi dampak bencana.

“Di Jabar sendiri sampai saat ini sudah ada 114 KSB, yang tentunya diharapkan mampu melakukan analisis kemungkinan-kemungkinan terjadi bencana, serta mengambil langkah-langkah yang diharapkan bisa meringankan, mengurangi dampak bencana tersebut,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement