Menteri Koperasi dan UKM Drs. Teten Masduki (kiri atas) membuka IMA Chapter Webinar Series yang diselengggarakan oleh Indonesia Marketing Association (IMA), Senin (29/3). Webinar ini berupaya untuk memberikan wawasan dan cara terbaik dalam meningkatkan daya saing UMKM, terutama dalam masa pandemi. Webinar ini dihadiri 750 peserta dari Aceh sampai Papua, dengan menampilkan pakar di bidangnya, Didik B. Santoso sebagai Direktur Utama PT Metranet dan Hendy Setiono sebagai Founder and Group CEO of Baba Rafi Enterprise. (FOTO : IMA)

Sejumlah pekerja menegakkan tanaman padi yang roboh di Garon, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (29/3/2021). Sebagian tanaman padi di wilayah tersebut roboh akibat hujan deras disertai angin dan mengakibatkan petani mengalami kerugian karena harus mengeluarkan ongkos pekerja menegakkan tanaman serta menurunnya hasil panen. (FOTO : ANTARA/Siswowidodo)

Perajin memotret perhiasan dari kawat tembaga buatannya untuk diunggah di pasar digital domestik di Tuladha Galery di Kelurahan Cemorokandang, Malang, Jawa Timur, Senin (29/3/2021). Perajin perhiasan etnik setempat berupaya memulihkan usaha dengan memperbanyak stok serta memasarkannya melalui pasar digital domestik karena pasar perhiasan luar negeri belum pulih sepenuhnya akibat pandemi COVID-19. (FOTO : Antara/Ari Bowo Sucipto)

Seorang peternak Yalismawati, mengumpulkan telur hasil usaha ternak burung puyuhnya yang dimodali menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), di Lubuk Begalung, Padang, Sumatera Barat, Senin (29/3/2021). PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) memberikan penjaminan KUR sebanyak Rp20,69 triliun hingga Februari 2021 atau naik sekitar 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan total jumlah debitur mencapai 553.537 UMKM dan jumlah tenaga kerja yang diserap mencapai 827.649 orang. (FOTO : ANTARA/Iggoy el Fitra)

Pekerja memasak adonan Asam Udang di Rumah produksi Mr. Phep Lhokseumawe, Aceh, Senin ( 29/3/2021). Bisnis UMKM kuliner siap saji yang terdampak pandemi COVID-19 tersebut bertahan dengan melakukan inovasi pelayanan berbasis online dengan menambah aneka varian seperti sambal sunti, keumamah (ikan kayu), Asam Kareng (sambal Teri) yang dijual dari harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per botol agar tidak gulung tikar. (FOTO : ANTARA/Rahmad)