REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengapresiasi Pondok Pesantren Darul Arqam di Kecamatan Cilawu, Garut yang menjalin kerja sama dengan pemerintah Jepang untuk pengembangan Klinik Darul Arqam dalam memaksimalkan pelayanan kesehatan di Garut.
"Kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi langkah Pondok Pesantren Darul Arqam melakukan lompatan yang luar biasa sehingga bisa bekerja sama dengan pemerintah Jepang," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Garut Suherman saat menghadiri kegiatan serah terima hibah biaya renovasi dan pengadaan peralatan kesehatan dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia di Klinik Darul Arqam Garut, Selasa (30/3).
Ia menuturkan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia telah memberikan kepercayaan kepada Darul Arqam dengan menyalurkan hibah sebesar Rp520 juta lebih untuk biaya renovasi dan pengadaan peralatan kesehatan.
"Akhirnya Pemerintah Jepang memberikan kepercayaan kepada pimpinan Pondok Darul Arqam untuk memberikan bantuan peralatan kesehatan," kata Suherman.
Ia berharap adanya bantuan tersebut bisa meningkatkan pelayanan kesehatan di Klinik Darul Arqam yang tidak hanya untuk kalangan Muhammadiyah tetapi bagi semua masyarakat umum.
"Mudah-mudahan klinik ini bisa melayani masyarakat dari berbagai strata, bukan hanya di kalangan Muhammadiyah tetapi juga masyarakat umum, sehingga betul-betul berfungsi peningkatan kesehatan," katanya.
Sekretaris III Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Kimura Yusuke mengatakan alasan menyalurkan bantuan tersebut karena ada beberapa peralatan kesehatan di Klinik Darul Arqam belum memadai. "Fasilitas sama peralatan kesehatan di Klinik Darul Arqam itu belum memadai oleh karena itu kami memilih Klinik Darul Arqam," katanya.
Ia menyampaikan saat ini peralatan kesehatan di Klinik Darul Arqam sudah memadai sehingga masyarakat bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya. "Pemerintah Jepang juga selanjutnya mau terus mengurus, mau membantu untuk masyarakat Indonesia," katanya.
Kepala Klinik Darul Arqam, Sakinah Ginna menambahkan pihaknya bersyukur mendapatkan perhatian dari Jepang setelah sekian lama mengusulkan proposal bantuan pada tahun 2018.
Ia berharap adanya bantuan hibah itu dapat memberikan manfaat dan pelayanan kesehatan yang lebih luas, tidak hanya untuk pondok pesantren melainkan bagi masyarakat banyak.
"Alhamdulillah sekali dengan ada bantuan hibah ini sarana prasarana dan peralatan kesehatan di klinik itu semakin lengkap, dan mudah-mudahan kami berharap dapat memberikan lagi syiar yang lebih luas, dan pelayanan kesehatan yang lebih luas, tidak hanya untuk warga pesantren tapi untuk masyarakat lainnya," katanya.