Budi Daya Ikan Potensial Dikembangkan Saat Pandemi
Red: Agung Sasongko
Warga memberi pakan ikan lele teknik budidaya ikan dalam ember (budikdamber) dan sayuran di Desa Mon Geudong, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (19/3/2021). Budikdamber jenis lele, patin, gabus, dan gurame dan sayuran di pekarangan rumah itu menjadi proyek ketahanan pangan keluarga di masa pandemi COVID-19. | Foto: ANTARA/Rahmad
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi perikanan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Teuku Junaidi mengatakan usaha budi daya ikan sangat potensial untuk dikembangkan pada saat kondisi pandemi seperti sekarang ini.
"Pengembangan budi daya ikan sangat potensial dalam upaya menciptakan usaha mandiri pada masa pandemi," kata Teuku Junaidi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (31/2).
Dia mengatakan usaha budi daya perikanan skala rumah tangga dapat mendorong meningkatkan perekonomian lokal.
"Pengembangan usaha budi daya dalam skala rumah tangga dapat dilakukan hanya dengan memanfaatkan halaman rumah dan lahan sempit, sehingga bisa memberi harapan terwujudnya kemandirian usaha bagi seluruh masyarakat," katanya.
Usaha ini, kata dia, dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing pelaku usaha yang disesuaikan dengan luas lahan yang dapat digunakan.
"Misalkan menggunakan kolam terpal di halaman rumah untuk budi daya ikan menggunakan teknologi bioflok. Teknologi Bioflok bukan hal yang baru di dunia perikanan, khususnya budidaya ikan air tawar. Pemerhati perikanan melihat usaha bioflok dapat dijadikan prioritas untuk ditularkan pada masyarakat," katanya.