Budi Daya Ikan Potensial Dikembangkan Saat Pandemi
Red: Agung Sasongko
| Foto: ANTARA/Rahmad
Dia mengatakan teknologi bioflok dapat dilakukan dengan membuat kolam terpal yang dilengkapi aerator atau blower dan menambahkan probiotik ke dalamnya.
"Teknologi dengan bantuan bakteri akan menguraikan limbah pakan menjadi protein sel tunggal. Protein sel tunggal dalam gumpalan atau flok itulah yang menjadi pakan ikan," katanya.
Teknologi ini, kata dia, bersahabat dengan lingkungan, karena tidak mengeluarkan bau dan tidak membutuhkan pergantian air yang rutin. "Budi daya bioflok yang benar akan mampu memberi solusi bagi perekonomian sebagian masyarakat yang terdampak pandemi," katanya.
Kendati demikian, kata dia, tidak semua jenis ikan dapat dibudidayakan pada skala rumah tangga karena harus dipilih jenis ikan yang mampu hidup pada air yang tenang dan mampu beradaptasi secara cepat dengan lingkungan.
"Jenis lele dan nila telah cukup familiar bagi pelaku usaha bioflok. Pemilihan jenis ikan lele dan nila tersebut juga karena permintaan pasar yang cukup tinggi," katanya.