REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas sepeda kian menjamur di masa pandemi Covid-19. Gowes menjadi tren gaya hidup sehat masyarakat urban saat ini. Berangkat dari keinginan sehat dan menyenangkan, Selier Banjir Kanal Timur (SBKT) terbentuk pada 2017, jauh sebelum hype bersepeda muncul. Ketua SBKT Hadriat Kuncara Zakty memaparkan, tujuan dari komunitas ini awalnya adalah bersenang-senang.
Bahkan, singkatan BKT yang awalnya Banjir Kanal Timur mulai bergeser. BKT kini lebih identik dengan Biking, Kuliner, dan Traveling. Ketiga unsur tersebut yang membuat SBKT punya banyak anggota.
“Jadi kami ingin bersepeda itu jadi kegiatan yang menyenangkan. Kebetulan, semua anggota kami suka kulineran dan travelling, jadi ketiga unsuru itu digabungkan,” ujar dia di Jakarta, Rabu (31/3).
Namun, kata dia, SBKT tak hanya berisi kegiatan senang-senang. Ada Hal serius yang ditekuni anggota SBKT. Dalam beberapa kesempatan, SBKT rutin mengikuti beberapa perlombaan. Teranyar, SBKT ikut serta dalam Jakarta Urban Cycling Challenge yang berlangsung pada Sabtu (27/3).
Jakarta Urban Cycling Challenge merupakan lomba gowes mandiri yang memiliki jarak tempuh 200 kilometer. Setiap peserta harus menempuh jarak tersebut selama kurang lebih 13,5 jam.
Bagi SBKT, ini menjadi keikutsertaan mereka yang ketiga kalinya. Uniknya, SBKT mengikutsertakan wanita dalam tim.
“Ada dua wanita yang ikut. Mereka bahkan pernah sampai 300 kilometer gowes, tidak ada masalah, semangatnya luar biasa,” ujar Hadriat.
Persiapan yang dilakukan SBKT jelang Jakarta Urban Cycling Challenge ini juga tak main-main. Setiap pekan ada dua program latihan yang dijalani.
“Pertama sprint, kami melatih kecepatan agar seirama. Lalu endurance, di mana kami melintasi berbagi trek,” ujar pria yang akrab disapa Didit tersebut.
Ke depan, kata dia, berbagai kegiatam juga akan diikuti SBKT yakni perlombaan gowes Jakarta-Cirebon, kemudian Jakarta-Bandung, dan Bandung-Jakarta. Saat ini, SBKT memiliki lebih dari 100 anggota.
“Kami punya anggota dengan usia beragam mulai dari kelahiran 96 sampai 65. Kami terbuka kepada siapa saja yang bergabung, coba saja dulu ikut gowes bareng, kalau semisal nyambung, nanti pasti dimasukkan ke grup,” ujar Didit.