REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nama lengkapnya adalah Rabiah bin Farrukh At-Taimi Al-Madani, namun beliau kerap disapa Abu Sulaiman dan digelari dengan nama Rabiah Ar-Ra’yi. Sosok perawi hadis yang satu ini dikenal tsiqah oleh para ulama hadis, selain beliau juga seorang yang dermawan.
Syekh Muhammad Said Mursi dalam buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah menjelaskan, Rabiah Ar-Ra’yi kerap menggunakan metode qiyas (analogi) dalam menyimpulkan hukum. Pada masanya, beliau pernah menjabat sebagai mufti di Madinah.
Beliau pun dikenal sebagai sosok yang dermawan, mengingat Rabiah Ar-Ra’yi pernah mendermakan 40 ribu Dinar kepada fakir miskin. Beliau lah guru dari Imam Malik, Al-Auza’I, dan Sofyan As-Sauri. Hadis-hadis riwayatnya dirwayatkan oleh pengarang kutub as-sittah.
Bahkan saking dikenal tsiqah-nya, Ibnu Al-Majisyun pernah berkata: “Aku tidak pernah melihat orang yang hafal terhadap sunnah selain Rabiah,”. Bahkan Imam Malik juga berkata: “Kemanisan cinta rasa fikih lenyap setelah Rabiah meninggal dunia,”.
Rabiah Ar-Ra’yi meriwayatkan hadis dari Anas bin Malik, Said bin Musayyab, Atha bin Yasar, dan lainnya. Di antara perawi hadis yang meriwayatkan hadis darinya adalah Sulaiman At-Taimi, Sofyan As-Sauri, Al-Laits bin Saad, dan lainnya.