REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular mengatakan Anthony Fauci menuturkan Amerika Serikat mungkin tidak membutuhkan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. Bahkan jika itu mendapatkan persetujuan peraturan AS.
Vaksin AstraZeneca, yang pernah dipuji sebagai tonggak lain dalam perang melawan pandemi COVID-19, telah dirundung pertanyaan sejak akhir tahun lalu. Fauci mengatakan Amerika Serikat memiliki kontrak yang cukup dengan pembuat vaksin lain untuk memvaksin seluruh penduduknya, dan mungkin cukup untuk suntikan penguat di musim gugur.
Ditanya apakah Amerika Serikat akan menggunakan dosis vaksin AstraZeneca, dia berkata, itu masih belum jelas. "Perasaan saya adalah mengingat hubungan kontrak yang kami miliki dengan sejumlah perusahaan, bahwa kami memiliki cukup vaksin untuk memenuhi semua kebutuhan kita tanpa meminta AstraZeneca," ucap dia.
Akhir tahun lalu, pembuat obat dan Universitas Oxford menerbitkan data dari percobaan sebelumnya dengan dua pembacaan kemanjuran yang berbeda sebagai akibat dari kesalahan dosis. Kemudian pada Maret, lebih dari selusin negara untuk sementara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah laporan mengaitkannya dengan gangguan pembekuan darah yang langka.
Pada Maret, badan kesehatan AS mengatakan data dari perusahaan memberikan gambaran yang tidak lengkap tentang kemanjurannya. Beberapa hari kemudian AstraZeneca mempublikasikan hasil yang menunjukkan kemanjuran yang berkurang, meskipun masih kuat.