REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah penelitian menemukan partikel luar angkasa dari tabrakan asteroid di puncak gunung Walnumfjellet, Queen Maud Land, Antartika Timur. Tim peneliti dipimpin oleh para ilmuwan dari University of Kent dan Imperial College London.
Mereka mengatakan partikel yang ditemukan disebut bola kondensasi dan menujukkan asteroid berdiameter sekitar 100 meter menabrak es dengan kecepatan tinggi pada 430 ribu tahun lalu. Dampak dari tabrakan ini adalah ledakan yang menciptakan semburan material meteor yang meleleh dan menguap. Material itu tersebar dan menetap di atas lapisan es Antartika.
Para peneliti menyebut, penemuan ini penting untuk catatan geologi karena bukti dari peristiwa ini langka. Kelangkaan bukti ada karena sulitnya mengidentifikasi dan mengkarakterisasi partikel dampak. Rekan Penulis Studi, Doctor Matthew Genge menyebut ledakan asteroid atau komet yang hanya berukuran beberapa puluh meter di ketinggian rendah dapat serupa dengan ledakan nuklir dengan energi yang diukur dalam megaton.
Asteroid yang meledak di atmosfer pada ketinggian rendah lebih sering terjadi daripada yang menciptakan kawah tapi paling sulit dideteksi sebelumnya. Puing-puing itu diperiksa dari gunung dan dianalisis unsur kimianya.
Dari situlah, para peneliti menemukan kandungan nikel yang tinggi dan tanda oksigen unik di puing-puing. Mereka juga percaya bahwa studi tersebut menyoroti pentingnya menilai kembali ancaman yang ditimbulkan oleh asteroid berukuran sedang. Sebab, dampak sebesar ini akan sangat merusak area yang luas.