Ahad 04 Apr 2021 11:08 WIB

Rover Perseverance Selidiki Batu Hijau di Mars

Asal muasal batu adalah sebuah misteri.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto selebaran yang disediakan oleh NASA menunjukkan penjelajah Mars Perseverance NASA melakukan pemeriksaan lengan robotiknya, 08 Maret 2021 (dikeluarkan 09 Maret 2021). Penjelajah melakukan pemeriksaan alatnya. Setelah mendarat di Mars pada 18 Februari, misi utama Ketekunan di Mars adalah astrobiologi dan mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba, menurut NASA.
Foto: EPA-EFE/NASA/JPL-Caltech
Foto selebaran yang disediakan oleh NASA menunjukkan penjelajah Mars Perseverance NASA melakukan pemeriksaan lengan robotiknya, 08 Maret 2021 (dikeluarkan 09 Maret 2021). Penjelajah melakukan pemeriksaan alatnya. Setelah mendarat di Mars pada 18 Februari, misi utama Ketekunan di Mars adalah astrobiologi dan mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba, menurut NASA.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Banyak yang sedang terjadi di Planet Mars sekarang. Badan Antariksa Amerika (NASA) saat ini memiliki rove Perseverance yang bersiap untuk merekam beberapa peristiwa dengan penerbangan pertama helikopter Ingenuity.

Dilansir dari SlashGear, Ahad (4/4), Helikopter Ingenuity adalah salah satu eksperimen menarik yang dilakukan NASA di permukaan Mars yang dapat menghasilkan penerbangan terkontrol pertama di planet lain. Sementara Ingenuity sedang mempersiapkan uji terbangnya, operator Perseverance melihat batu yang menarik di dekatnya dan telah memulai penyelidikan.

Baca Juga

NASA melihat batu berwarna hijau berada di permukaan Planet Merah tersebut. Perseverance mengarahkan laser ke batu tersebut.

Asal muasal batu adalah sebuah misteri. Para ilmuwan bertanya-tanya apakah batuan aneh itu adalah sesuatu yang terlapuk dari batuan dasar setempat, bongkahan Mars akibat tumbukan jauh atau mungkin meteorit.

Ilmuwan misi mengatakan batu itu panjangnya sekitar enam inci dan yang menonjol di permukaannya adalah deretan tanda laser tempat Perseverance menyelidiki komposisi batu itu. Laser yang digunakan adalah bagian dari instrumen SuperCam.

Harapannya adalah seiring waktu, data yang dipelajari dengan menggunakan laser dapat membantu para ilmuwan menentukan apakah batu itu terbentuk di tempat ia berada atau berakhir di sana oleh proses lain.

Para peneliti percaya jika batu tersebut tidak terbentuk di lokasinya saat ini, benda itu mungkin telah terbawa air ke kawah di masa lalu, atau mungkin saja bongkahan meteorit terjadi.

Rover Perseverance menjelajahi kawah Jezero untuk mencari tanda-tanda kehidupan kuno. Daerah di masa lalu adalah lokasi danau dalam dan delta sungai. Laser yang digunakan rover untuk menyelidiki batu tersebut menciptakan awan material yang menguap yang dapat dianalisis oleh kamera dan spektrometer di atas rover.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement