REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pencarian terhadap 15 anak buah kapal (ABK) KM Barokah Jaya yang tenggelam akibat menabrak MV Habco Pioneer di perairan Indramayu, kembali dilanjutkan, Senin (5/4). Pencarian pun diperluas.
"Hari ini pencarian akan dibagi menjadi tiga sektor," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah, Senin (5/4).
Menurut Deden, pencarian hari ini dilakukan dengan menggunakan tiga alat utama. Yakni, KN SAR Wisnu dengan luas area pencarian 33 NM, KM Gelora Asmara dengan luas area 26.5 NM dan KRI Cucut dengan luas area pencarian 38.7 NM.
"Semoga hari ini operasi pencarian bisa membuahkan hasil," ujarnya.
KM Barokah Jaya sebelumnya dilaporkan menabrak kapal kargo MV Habcoo Pioneer di perairan utara Indramayu, Sabtu (3/4) sekitar pukul 16.45 WIB. Kapalnelayan yang terdiri dari 32 orang awak itu menabrak MV Habcoo Pioneer yang sedang melakukan pelayaran dari Balikpapan menuju Pelabuhan Merak, Banten.
Akibat peristiwa itu, KM Barokah Jaya terbalik hingga menyebabkan seluruh penumpangnya tercebur ke laut. Hingga pagi ini, ada 15 orang nelayan yang masih dalam pencarian.
Sedangkan 17 nelayan lainnya berhasil dievakuasi. Namun, dari 17 orang itu, ada 15 orang yang selamat dan dua orang meninggal dunia. Kedua korban yang ditemukan meninggal itu bernama Leman dan Khaerun.
Sedangkan 15 ABK yang ditemukan selamat masing-masing bernama Supriyanto (43), Asep (39), Amran (15), Udin (60), Onyun (14), Hanip (14), Renal (13), Reyhan (16), Feri (18), Onyun/Radi (14), Eriyanto (16), Tarjo Cipir (45), Yudi (18), Agus (40) dan Tatang (35).
Sebanyak 15 korban selamat dan dua korban meninggal dunia tiba di Pelabuhan Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Senin (5/4) pukul 18.40 WIB. Seluruh korban selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara indramayu.