REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membentuk tim terpadu untuk melakukan aksi kemanusiaan melayani korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tim gabungan terdiri dari tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) pusat dan provinsi, terutama daerah yang berada cukup dekat dengan lokasi bencana.
Hal itu sebagai upaya mempercepat dan memaksimalkan proses evakuasi dan layanan bantuan terhadap para korban."BAZNAS berupaya maksimal untuk melakukan evakuasi dan layanan sosial kepada para korban di penampungan. BAZNAS merespons bencana ini dengan membentuk tim terpadu yang terdiri dari tim BTB Pusat, serta BTB daerah, seperti BTB Mimika, BTB Sulawesi Selatan, dan BTB Jawa Barat. Kami mengirim tim terpadu untuk membantu korban yang menderita akibat bencana yang terjadi," kata Direktur Utama BAZNAS RI, M Arifin Purwakananta, Senin (5/4).
Arifin menambahkan, selain proses evakuasi yang bersinergi dengan beberapa lembaga/instansi terkait, BAZNAS juga menyiapkan berbagai layanan sosial seperti pelayanan kesehatan, pemulihan trauma healing bagi anak, bantuan sanitasi, tempat ibadah, serta mendistribusikan bantuan pokok dan kebutuhan para korban selama di pengungsian. Dapur umum dan dapur air juga jadi perhatian BAZNAS guna mendukung upaya membantu korban.
"Pendistribusian makanan dan kebutuhan pokok kepada para korban turut menjadi perhatian kami. Terlebih untuk para lansia, ibu hamil, dan para anak yang membutuhkan berbagai perlengkapan kebutuhan," ujar Arifin.
Dia juga menambahkan, BAZNAS proaktif membantu sesama tanpa pandang bulu di sana. Menurutnya, bencana ini cukup besar dan dampaknya meluas mencakup berbagai aspek. BAZNAS, kata Arifin, turut prihatin dan berharap para korban mampu bertahan untuk segera bangkit dari keterpurukan.
Baca juga : Dalil Alquran dan Hadits yang Mengharamkan Praktik Riba
"Kami sangat prihatin dengan adanya tragedi di NTT. Bencana banjir bandang ini menjadi ujian bagi kita semua. BAZNAS terus berupaya mendampingi para korban terdampak agar bisa bersama bangkit dan hidup normal seperti sediakala. Di kondisi saat ini, saudara-saudara kita sangat membutuhkan uluran tangan, marilah kita bersama dan gotong royong untuk membantu sesama," kata Arifin.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Kabupaten Flores, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Ngada, pada Minggu (4/4). Data terbaru, ada 68 orang tewas dan 70 orang lainnya hilang.
Sebanyak 68 orang meninggal terdiri atas 44 orang di Kabupaten Flores Timur, 11 orang di Kabupaten Lembata, 2 orang di Kabupaten Ende, dan 11 orang di Kabupaten Alor. Sementara itu, 15 orang mengalami luka-luka dengan rincian 9 di Flores Timur, 1 di Kabupaten Ngada, dan 5 di Kabupaten Alor.
Selain itu, dilaporkan ada 70 orang hilang, yang terdiri atas 26 orang di Flores Timur, 16 orang di Kabupaten Lembata, dan 28 orang di Kabupaten Alor. BNPB mencatat ada 938 keluarga atau 2.655 jiwa terdampak akibat bencana. Hingga kini pendataan korban masih dilakukan.