REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Masa depan Paulo Dybala di Juventus semakin mengalami ketidakjelasan. Kontrak eks striker Palermo itu bersama Bianconeri tinggal tersisa setahun atau hingga musim panas 2022.
Artinya tersisa satu tahun dua bulan lagi. Saatnya mereka berdiskusi mencari solusi terbaik untuk kedua kubu.
Sebab jika menunggu hingga musim depan, Dybala bakal berstatus agen bebas. Ia bisa keluar dari Allianz Stadium secara gratis.
Oleh karenanya, Juve menawarkan perpanjangan kontrak. Dalam proposal terbaru, si Nyonya Tua siap memberikan upah 10 juta euro per tahun untuk La Joya.
Angka demikian lebih tinggi dari gaji sang penyerang saat ini. Pada kontrak lama, Dybala mendapat bayaran 7,5 juta euro.
Rupanya penambahan angka yang ditawarkan Juventus belum diterima pihak Dybala. Dalam kesepakatan terbaru, pria Argentina itu meminta upah 15 juta euro per musim.
Giliran Juve yang menolak. Klub tersebut tak mau mengubah sikap awal.
"Menurut Calciomercato, Juventus telah menarik tawaran terbaru mereka," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia, Selasa (6/4).
Artinya pihak klub enggan mengajukan proposal apa pun. Itu tidak semata-mata karena persoalan gaji. Ada tindakan indisipliner yang dilakukan Dybala. Pekan lalu, striker 27 tahun itu melanggar protokol kesehatan.
Ia menghadiri pesta di rumah Weston McKennie. Athur Melo juga hadir dalam perayaan tersebut.
Juventus sudah memberikan denda untuk ketiganya. Baik Dybala, McKennie maupun Arthur juga tidak dimasukkan dalam skuat Juve yang menghadapi Torino, akhir pekan lalu.
Ini musim keenam La Joya berkostum Rossoneri. Sejauh ini, ia telah tampil dalam 244 laga di berbagai ajang dan mencetak 98 gol.
Belakangan jebolan akademi Instituto de Cordoba terus mengalami penurunan performa. Terutama dalam dua tahun terakhir. Faktor cedera turut menjadi penyebab rapor merah Dybala.