Selasa 06 Apr 2021 20:17 WIB

Alumni PPMI Arab Saudi Dinilai Berperan Bendung Radikalisme

PPMI Arab Saudi menggelar sarasehan belum lama ini.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Alumni PPMI Arab Saudi Dinlai Berperan Bendung Radikalisme. Foto:  Zaitun Rasmin.
Foto: Darmawan / Republika
Alumni PPMI Arab Saudi Dinlai Berperan Bendung Radikalisme. Foto: Zaitun Rasmin.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Rabitah Ulama Al Muslimin, Ustaz Zaitun Rasmin, menyampaikan pesan terkait peran alumni Arab Saudi dalam membendung terorisme dan radikalisme di Indonesia.

Pesan ini ia sampaikan saat menjadi salah satu narasumber kegiatan Sarasehan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Arab Saudi, Kamis (1/4) lalu.

Baca Juga

Tema yang dibahas oleh Ustaz Zaitun Rasmin ini diklaim diusulkan sebelum kejadian bom bunuh diri di Makassar dan Penyerangan di Mabes Polri. Namun, dengan adanya dua kejadian tersebut, tema ini menjadi relevan dan penting untuk dibahas.

Berkaca pada dua kejadian yang baru saja terjadi, ia menyebut yang menjadi korban bukan hanya pelaku dan orang-orang yang berada di tempat. Kejadian terorisme juga berdampak pada stabilitas negara, kondisi ekonomi negara dan daerah, serta mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita menjadi saling curiga, saling tuduh. Itu berat dalam masalah persatuan. Terakhir, kejadian terorisme juga merusak citra dakwah," kata dia dikutip dalam video yang diunggah akun resmi PPMI Arab Saudi di Youtube, Selasa (6/4).

Setelah kejadian terorisme, ia menyebut banyak orang membicarakan tentang dakwah, namun bukan dari sisi positifnya. Mereka berbicara tentang hal-hal negatif yang mengakibatkan munculnya stigma pada lembaga dakwah.

Tidak sedikit pula orang tua yang nantinya merasa takur sang anak mengikuti kegiatan ke-Islaman. Sementara, sejauh ini pesantren kilat maupun kegiatan rohis tidak mengajarkan tentang terorisme dan radikalisme.

Ia lantas menyebut peran alumni dan mahasiswa Arab Saudi dalam mengatasi dan membendung terorisme dan radikalisme sangat strategis. Komentar ini diluncurkan, mengingat mahasiswa maupun alumni Saudi dikenal sebagai orang yang punya pemahaman dan komitmen kuat terhadap ajaran Islam.

Selanjutnya, ia menyebut alumni bisa membendung radikalisme dan terorisme dengan beberapa cara. Pertama, dengan memperbanyak tauiyyah tentang wasatiyyatul Islam.

Selanjutnya, memperluas tauiyyah tentang hakikat jihad. Dan ketiga memberikan penjelasan tentang makna syahid.

"Kita tidak ragu, apa yang terjadi kemarin dan bom-bom oleh teroris di Indonesia, landasannya tidak benar dan sangat disayangkan. Apalagi jika dilakukan oleh pemuda dan pemudi yang sebetulnya memiliki niat ikhlas, tapi sayang tidak punya ilmu" lanjutnya.

Terakhir, ia menitipkan pesan, alumni harus menjadi komunikator yang baik dan menjadi orang yang terbuka di tengah masyarakat.

Alumni maupun mahasiswa harus menyadari tentang pentingnya koordinasi antar alumni Arab Saudi, sehingga bisa memberikan ishlah yang lebih luas kepada masyarat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement