REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah sejak kemarin, Rabu (7/4). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun mengklaim pada hari pertama pelaksanaan uji coba itu berjalan dengan lancar.
"Kemarin menurut informasi, sejauh ini bagus, tidak ada masalah, lancar, prosesnya sesuai dengan perencanaan yang baik, tahapannya baik," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Kamis (8/4).
Sementara itu, jelas Ariza, hari ini, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah diliburkan untuk dilakukan penyemprotan disinfektan. Pembelajaran baru akan dilanjutkan kembali pada Jumat (9/4).
Sebab, mekanisme pembelajaran tatap muka di sekolah memang diselingi satu hari libur. Tujuannya untuk dilakukan penyemprotan disinfektan terhadap seluruh area gedung sekolah usai digunakan kegiatan belajar mengajar.
"Kemudian hari Jumat mulai lagi. Saya kira ini berproses secara baik, mudah-mudahan dukungan kita semua bahwa proses pembelajaran campuran ini bisa terlaksana dengan baik," jelas dia.
Ariza menambahkan, jajarannya akan melakukan evaluasi bersama terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah. Sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum kembali membuka seluruh sekolah untuk kegiatan belajar mengajar.
"Apakah bulan Juni-Juli ini kita bisa memulai sekolah tatap muka yang dapat diperluas jumlah," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, hal senada juga disampaikan oleh Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Taga Radja. Ia mengungkapkan, pihaknya belum menerima laporan terkait adanya permasalahan dalam pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Ini baru satu hari, Alhamdulillah belum ada laporan yang signifikan, dalam tanda petik, laporan bermasalah," ujarnya.
Meski demikian, sambung dia, Disdik DKI Jakarta bakal melakukan evaluasi secara keseluruhan pembelajaran tatap muka setelah masa uji coba berakhir. "Kita sudah sepakat, nanti sampai tanggal 29 April evaluasi total, apakah piloting ini diteruskan atau tidak," jelasnya.