Jumat 09 Apr 2021 03:14 WIB

Tangani Krisis Kesehatan, BPJS Kesehatan Dukung Anggota ISSA

BPJS Kesehatan juga akan berkontribusi dalam pengumpulan studi dan best practice

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Budi Raharjo
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengungkapkan sangat mendukung negara-negara anggota International Social Security Association (ISSA) dalam studi long term care (LTC) atau perawatan sosial jangka panjang (PJP). Lebih lanjut, BPJS Kesehatan akan berkontribusi dalam pengembangan sistem jaminan kesehatan di masa krisis kesehatan.

Hal tersebut ia ungkapkan saat membuka TC Health Meeting yang diselenggarakan ISSA secara daring, Kamis (8/4). “Seperti yang telah kita lihat, kondisi pandemi saat ini telah menunjukkan kurang optimalnya penerapan long term care (LTC) di berbagai negara. Selain itu, krisis kesehatan saat ini juga telah mematikan ekonomi global. Di seluruh dunia, sistem jaminan kesehatan tidak dirancang untuk menangani krisis ini,” kata Ghufron seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis.

Ghufron menjelaskan, diharapkan Komisi Kesehatan ISSA atau TC Health ke depan juga akan berperan dalam memberikan pedoman dan mendukung lembaga jaminan sosial selama krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan diharapkan akan terbangunnya adaptasi jangka panjang untuk memperkuat kesiapsiagaan krisis dalam pandemi Covid-19.

“Peran TC Health dalam memberikan pedoman dan mendukung lembaga jaminan sosial selama krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini baik dan akan memberikan peluang bagus untuk berbagi pengalaman dari berbagai lembaga jaminan sosial yang menghadapi tantangan serupa. Kami akan memberikan kontribusi untuk pemulihan dari krisis ini,” kata Ghufron.

Ghufron menjelaskan BPJS Kesehatan juga akan berkontribusi dalam pengumpulan studi dan best practice dalam membangun studi kasus komparatif terkait dengan penurunan ratio gini akibat universal health Coverage di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, BPJS Kesehatan juga memaparkan kemajuan penelitian di 3 negara yaitu Indonesia, Turki, dan Uruguay terkait hal tersebut.

Untuk diketahui, Direktur Utama BPJS Kesehatan saat ini ditunjuk sebagai Ketua Komisi Kesehatan atau Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance ISSA Periode 2020-2022. Komisi Kesehatan ISSA (TC Health) terdiri dari negara Algeria, Argentina, Belgia, Perancis, Gabon, Georgia, Hungaria, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Korea, Peru, Rusia, Rwanda, Turki, dan Uruguay.

TC Health selama periode 2020-2022 dengan prioritas tema pada fenomena ageing population, tantangan perluasan cakupan jaminan sosial dan kompilasi studi terkait hubungan antara Universal Health Coverage (UHC) dengan peningkatan Kohesi Sosial dan Inklusi Sosial.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement