REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gelandang Manchester United (MU) Scott McTominay mengakui kalau balas dendam jadi motivasi saat Man United mengalahkan Tottenham Hotspur 3-1, Senin (12/4) dini hari WIB. Edinson Cavani sempat membuka skor di babak pertama, setelah memanfaatkan umpan Paul Pogba. Namun gol itu secara kontroversial dianulir oleh wasit Chris Kavanagh.
Setelah berkonsultasi dengan VAR, wasit menilai kalau McTominay melanggar Son Heung-min saat membangun serangan. Saat itu, United semakin merasa diperlakukan tidak adil, setelah Son mencetak gol tak lama usai mengerang kesakitan akibat terkena tangan McTominay.
Namun United bangkit dan mencetak tiga gol di babak kedua.
''Di babak pertama pesannya jelas, tetap tenang, jangan panik. Kami sadar punya karakter bagus di tim dan melawan tim sulit, jadi kami senang,'' ujar McTominay dikutip dari Tribalfootball, Senin (12/4).
McTominay juga mengakui dirinya bukanlah orang yang mendukung VAR. Tapi wasit harus membuat keputusan. Menurut dia, dianulirnya gol Cavani merupakan ketidakadilan yang besar. Namun pertandingan harus tetap berjalan dan menjaga ketenangan.
McTominay juga mengatakan kalau 30 menit pertama jalannya pertandingan, penampilan timnya tidak cukup bagus. Namun setelah babak kedua united mampu mendominasi.
''Kami berutang pertandingan yang lebih baik dengan Tottenham, kami punya itu di dalam pikiran kami, dan hari ini jauh lebih baik dari (pertemuan) terakhir,'' tegas McTominay.