Senin 12 Apr 2021 22:35 WIB

ACT Ajak Raih Pahala dengan Gerakan Kebaikan Tanpa Batas

Kesulitan serta keterbatasan dapat dilewati dengan gerakan kebaikan tanpa batas

Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar menyampaikan sambutan sekaligus meresmikan launching Ramadhan 2.0 Aksi Tanpa Batas dan Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan di Menara 165, Jakarta, Kamis (8/4). Peluncuran program tersebut dalam rangka pemenuhan pangan selama bulan Ramadhan lewat program Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah pandemi covid-19.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar menyampaikan sambutan sekaligus meresmikan launching Ramadhan 2.0 Aksi Tanpa Batas dan Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan di Menara 165, Jakarta, Kamis (8/4). Peluncuran program tersebut dalam rangka pemenuhan pangan selama bulan Ramadhan lewat program Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah pandemi covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ramadhan telah datang. Bulan suci ini merupakan Ramadhan kedua yang dijalani dalam kondisi  pandemi Covid-19 bagi penduduk dunia, termasuk Indonesia. Keriuhan jelas akan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Keramaian khas bulan puasa pun akan terbatas, sedangkan kenaikan harga yang seakan sudah menjadi tradisi tak bisa dibendung. Di samping itu, perekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih di era kenormalan baru ini.

Belakangan, kabar kenaikan harga pokok di sejumlah daerah kian terdengar. Hal ini begitu mengkhawatirkan, karena kondisi ekonomi masyarakat yang masih lemah. Belum lagi isu impor beras di tengah panen raya di beberapa wilayah. Kebijakan ini jelas mengancam penyerapan hasil para petani.

Akan tetapi, berbagai kesulitan serta keterbatasan ini dapat dilewati dengan berbagai macam kebaikan tanpa batasan. Begitu juga yang Aksi Cepat Tanggap (ACT) gaungkan untuk menyambut bulan suci, ialah Ramadhan 2.0 Aksi Tanpa Batas. Lewat berbagai gerakan yang diinisiasi, diharapkan mampu menyelesaikan persoalan di tengah kehidupan masyarakat.

"Tahun ini merupakan Ramadan kedua kita melewatinya dalam kondisi pandemi yang membawa pengaruh besar pada kehidupan. Ekonomi melemah, begitu juga aktivitas masyarakat yang terbatas. Untuk itu, kami menggaungkan 'Ramadhan 2.0: Aksi Tanpa Batas. Umat muslim memiliki pilihan tanpa batas untuk bisa saling berbagi, saling membantu, secara bersama sama, sesuai kemampuan, sesuai dengan apa yang dimiliki dalam bentuk empati (kemanusiaan), harta (kedermawanan), dan fisik (kerelawanan)," ujar Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (12/4).

Dalam tema Ramadhan 2.0: Aksi Tanpa Batas, salah satu fokus yang ACT lakukan ialah pemenuhan pangan selama Ramadan lewat Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan. "Gerakan ini mengajak masyarakat terlibat dalam meluaskan program-program pangan ACT dan Global Wakaf yang ditujukan untuk menciptakan ketahanan serta kedaulatan pangan bangsa," terang Ahyudin.

Presiden ACT Ibnu Khajar menjelaskan, Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan akan menjadikan sedekah sebagai komponen utama gerakan kebaikan tersebut. Sedekah merupakan solusi besar serta modal membangun peradaban yang lebih baik.

"Allah selalu menyeru besarnya pahala memberi pangan ke orang lain. Dan, ACT menghadirkan gerakan ini dengan mengajak masyarakat untuk bersedekah sebagai bahan bakar kebaikan yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas, khususnya selama Ramadan di tahun istimewa kedua ini karena hadirnya pandemi," jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement