REPUBLIKA.CO.ID, SEVILLA -- Chelsea akan menuntaskan langkahnya lolos ke semifinal Liga Champions musim ini ketika melakoni laga kandang di leg kedua babak perempat final melawan Porto, di Stadion Ramon Sanchez-Pizjuan, Seville, Spanyol, Rabu (14/4) dini hari WIB. Satu kaki The Blues sudah ada di semifinal berkat kemenangan tandang 2-0 pada leg pertama.
Kemenangan Chelsea atas Crystal Palace di Liga Primer Inggris akhir pekan lalu membuat mereka meraih dua kemenangan berturut-turut pascakekalahan dari West Brimwich Albion sejak kepelatihan Thomas Tuchel. Mantan pelatih Borussia Dortmund itu pun senang dengan respon pemainnya tersebut.
Tuchel mengincar kemenangan atas Porto di leg kedua perempat final Liga Champions. Ia tak ingin pasukannya bersantai-santai karena laga hidup mati akan dilakoni empat hari setelah kemenangan dari Palace. Pelatih asal Jerman itu tak ingin menyia-nyiakan keunggulan agregat 2-0 atas Porto lolos ke semifinal.
“Kami menjalani hari yang sangat bagus melawan Crystal Palace. Ini adalah langkah besar bagi kami untuk meraih kemenangan, tetapi pada hari Selasa tantangan dimulai lagi dengan Porto. Sampai saat itu, semua orang sangat ingin menunjukkan bahwa mereka siap untuk mendapatkan kesempatan beberapa menit,” kata Tuchel, dikutip dari laman resmi klub, Senin (12/4).
Kai Havertz tampil mengesankan melawan Palace. Ia mencetak satu gol satu assist dalam kemenangan 4-1 Chelsea atas Palace. Dan Tuchel tak akan meragukan kontribusinya membantu Chelsea di kompetisi Eropa. Menurutnya, Havertz telah menunjukkan kemampuannya ketika melawan Everton, Liverpool dan Porto.
Oleh karena itu, Tuchel diprediksi akan memasang Havertz sebagai salah satu pemain kunci menyingkirkan Porto, Rabu nanti. Namun Porto tak harus fokus kepada Havertz karena Tuchel mengeklaim seluruh pemainnya sedang dalam performa bagus.
Dilansir dari Sportsmole, Chelsea dinilai memiliki kedalaman skuad yang kuat di bawah Tuchel. Tak adanya pemain Chelsea yang cedera ditambah dengan tekad mempertahankan keunggulan agregat dinilai resep sempurna melawan Porto.
Tugas Porto lolos ke semifinal memang lebih berat daripada Chelsea. Selain kalah agregat 2-0, tim asal Portugal tersebut selalu kesulitan melewati fase perempat final. Mereka tak pernah lolos semifinal sejak musim 2003/2004.
Meski selalu gagal melewati perempat final dalam beberapa tahun terakhir, kemenangan bersejerah atas Juventus pada babak 16 besar patut diwaspadai oleh Chelsea. Peluang masih terbuka bagi Porto meski harus mencetak setidaknya dua gol.
Jelang leg kedua, Porto juga meraih modal bagus di liga domestik dengan kemenangan 2-0 atas Tondela. Pelatih Porto Sergio Conceicao senang dengan performa pemainnya jelang melawan Chelsea. Ia hanya sedikit ingin meningkatkan daya serangannya.
Melawan Chelsea, kata Conceicao, penting untuk menyiapkan strategi tepat. Ia juga memastikan pemain terbaik akan diturunkan.
Ia akan mengeluarkan seluruh kemampuannya guna membalikkan keunggulan.
“Kami kompeten di Seville dan persiapan untuk leg kedua melawan Chelsea dimulai malam ini,” ujarnya usai laga melawan Tondela, dikutip dari laman resmi klub.
Gelandang Porto Marko Grujic adalah salah satu pemain yang sulit menerima kekalahan pada leg pertama. Ia tak terima dengan hasil akhir karena sepanjang laga, menurut dia, Porto memainkan kualitas permainan yang bagus. Ia pun bertekad membalikkan keadaaan pada leg kedua.
“Leg kedua akan mencoba membalikkan keadaan. Porto harus menunjukkan di Liga Champions UEFA bahwa segala sesuatu mungkin terjadi. Dengan semangat dan persiapan yang hebat, tidak ada yang mustahil,” katanya dikutip dari laman resmi UEFA.